Jumat, 19 Juni 2009

Terima Kasih Doank….


Hi Guys…(bahasa gaul neh)

Gue cuma mau ngucapin terima kasih banyak kepada teman-teman, para pengunjung setia yang sudah mau repot mampir, membaca, liat-liat foto atau apalah (melototoin muke gue yang ngguanteng kale? wkkkkkkk), di halaman blog gue. Nggak tahu kenapa, akhir-akhir ini gue agak males posting artikel baru. Hmmmm….

Pertama, mungkin karena seabrek kerjaan yang nggak ada habis-habisnya neh… Betul seh kalo dipikir-pikir yang namanya kerjaan itu nggak bakal pernah ada habisnya. Tinggal pintar-pintar manusianya mengatur dan memanfaatkan waktu seoptimal mungkin untuk kegiatan yang positif, salah satunya menulis (yang baik-baik tentu saja).

Oke deh, cuma ingin nulis ini doing kok, karena udah lama buanget blog ini “terbengkalai” dan mati suri. Selamat beraktifitas, terima kasih banyak sekali lagi yahh. Jangan berhenti berkreativitas dalam bidang apa pun yang kamu sukai. Sukses yahhh….

Rabu, 01 April 2009

Tragedi Situ Gintung


Jangan Hanya Saling Menyalahkan

Selasa (31/3) kemarin, bersama rekan-rekan kantor, saya berkesempatan meninjau langsung lokasi bencana Situ Gintung di Cirendeu, Tangerang Selatan. Dalam kesempatan tersebut, kami juga menyalurkan bantuan tandon (tanki) dan air bersih kepada para relawan dan pengungsi.


Hari kelima, pasca tragedi jebolnya tanggul Situ Gintung pada Jumat (27/3) pagi, suasana di lokasi kejadian, saat saya dan teman-teman kantor terjun langsung ke lokasi, masih diliputi kedukaan yang mendalam. Ratusan pengungsi yang terdiri dari orangtua, remaja dan anak-anak masih diliputi suasana pilu karena didera perasaan kehilangan, baik harta benda maupun karena ditinggal orang-orang yang disayangi secara tragis. Sampai hari ini tercatat korban yang meninggal berjumlah 100 orang, sementara yang belum diketemukan berjumlah 14 orang.


Hati siapa yang tak remukredam menyaksikan kegundahan para orangtua yang kehilangan anak terkasih, para anak yang kehilangan orangtua tercinta, suami kehilangan isteri, menantu yang kehilangan mertua, mertua kehilangan menantu, kakek kehilangan cucu,,, Belum lagi harta benda yang ludes dilindas air bah yang hanya dalam waktu sepersekian menit saja. Coba bayangkan kalau musibah tersebut menimpa kita atau keluarga kita? Rasakan kepedihan dan kehilangan mereka.

Di televisi saya menyaksikan seorang Ayah yang kehilangan isteri dan ketiga putranya. Terlihat betapa Sang Ayah begitu depresi menerima kenyataan seluruh belahan jiwanya pergi untuk selamanya. Ada pula kisah sepasang orangtua dari Lampung yang tak kuat menahan tangis karena anak gadis kesayangannya ikut menjadi korban. Lalu kisah seorang kakek yang selamat karena tersangkut di pohon, namun naas, seluruh keluarganya (anak, isteri, menantu dan cucunya) menjadi korban.



Di televisi pula saya menyaksikan para pejabat sibuk mencari pembenaran sendiri dan saling tuding menyalahkan pihak lain. Ada pula kisah yang kurang simpatik saat segelintir mahasiswa mendemo kunjungan kedua Wapres HM. Jusuf Kalla karena dituding hanya mencari popularitas. Ya ampun, kenapa sih kita menjadi begitu kekanak-kanakan? Kenapa kita tidak pernah mau belajar dari kegagalan dan bencana? Kenapa kita selalu penuh curiga satu sama lain? Kenapa kita tidak berpegangan erat dan bekerja bersama membantu apa yang bisa kita lakukan? Semoga sekecil apapun yang bisa kita lakukan, bermanfaat adanya.

Oya, adakah kalangan Black Community juga ikut bergabung bersama ratusan relawan di Situ Gintung? Mudah-mudahan ada yah, kalaupun tidak ada anggaplah saya sebagai perwakilannya hehe…

Senin, 30 Maret 2009

Postingan Ke-21 DBBC


Meniru Model Kampanye Djarum Black

Akhir-akhir ini kita sering mendengar janji-janji politik yang bertebaran baik melalui spanduk-spanduk di tepi jalan, brosur yang dibagikan para pengamen dan tukang parkir, berita yang terekam oleh awak media, atau melalui iklan di televisi. Janji-janji tersebut semakin marak pada pada masa-masa kampanye terbuka seperti sekarang, menjelang Pemilu legislatif alias Pileg tanggal 9 April 2009.


Di masa-masa kampanye terbuka yang akan berakhir pada 5 April 2009, para Caleg dan elit politik sibuk tebar pesona kemana-mana. Seolah berubah 180 derajat, mereka begitu perhatian dengan nasib rakyat. Janji-janji manis pun bertaburan seolah mercon yang ditembakkan ke cakrawala malam indah bukan buatan. Janji-janji tersebut seperti soal Sembako murah, kemudahan mencari kerja, program pro petani, pendidikan gratis blablabla.. So Sweet… Apakah Anda percaya? Biarkan hati nurani Anda yang menjawab.

Janji-janji, pada dasarnya merupakan salah satu cara untuk menarik simpati seseorang atau orang banyak. Tak bisa dipungkiri, janji-janji mengandung aura motivasi dan punya daya gerak luar biasa secara psikologis. Pada kasus janji-janji kampanye, banyak yang terbuai namun kemudian banyak pula yang tersadar ternyata janji tinggalah janji karena berhenti hanya sebatas slogan. Bila sudah begini, tentunya model kampanye konvensional sudah tidak cocok lagi digunakan dan harus diganti dengan strategi kampanye kreatif yang lebih simpatik dan meyakinkan.

Kampanye kreatif tersebut salah satunya mungkin bisa mencontoh kampanye pemasaran yang dipakai Djarum Black, yang terbukti berhasil mensinergikan kampanye pemasaran secara online maupun offline sehingga brand Djarum Black menancap kuat di masyarakat, terutama di tengah-tengah komunitas bentukannya, yakni Black Community.

Contoh lain keberhasilan mensinergikan kampanye politik secara online dan offline adalah seperti yang diterapkan Obama ketika bertarung memperebutkan kursi kepresidenan AS. Tak hanya sukses mengkomunikasikan ide-ide soal perubahan (change) di forum debat, presiden pertama di Amerika yang berkulit hitam itu juga sukses membangun jaringan rakyat (offline) berbasis komunitas dan kemudian diwadahi secara apik melalui website pribadi/blog maupun melalui situs jejaring sosial (online).

Begitu maksud saya, Boi. Oya, sewaktu menyelesaikan postingan ini, hati saya sedikit tenang dan senang. Ada apakah gerangan? Cuma berkaitan dengan postingan saya kali ini yang tercatat sebagai postingan ke-21 keikutsertaan saya pada Djarum Black Blog Competition (DBBC) yang diadakan Djarum Black. Artinya, secara administrasi posisi saya cukup aman karena salah satu syarat DBBC harus memuat minimal 20 artikel dengan keyword. Seperti para Caleg yang berdebar-debar menantikan pengumuman KPU, hati saya pun juga sama berdebarnya menantikan pengumuman DBBC. Hmm….

Rabu, 25 Maret 2009

“New Wave Marketing Award” Djarum Black


Bukti Kesungguhan Menggarap Potensi Kreatif

Satu lagi informasi yang saya dapat dari hasil penelusuran di search engine mengenai raihan Djarum Black. Berkat strategi marketing yang dijalankan, Djarum Black diganjar predikat New Wave Marketing Award (NWMA). Hebat yah…


Sebetulnya, pencapaian ini sudah cukup lama diraih Djarum Black, yakni pada 31 Juli 2008 lalu, persisnya. Predikat ini diberikan oleh sebuah lembaga konsultan di bidang pemasaran, MarkPlus, yang menganggap Djarum Black berhasil mengintegrasikan kampanye pemasaran online dan offline berbasis komunitas sehingga brand Djarum Black menancap kuat di benak target market. Penjualan Djarum Black pun meningkat setelah melakukan kampanye pemasaran tersebut.

Kampanye pemasaran offline yang dimaksud adalah; Djarum Black sebagai sebuah brand (merek dagang) telah secara positif menggalang komunitas brand, yakni Black Community. Dan, sudah tidak diragukan concern Djarum Black menggelar even-even positif bagi komunitas bentukannya seperti Black Innovation Award, Black Motodify, Autoblacktrhough maupun Djarum Black Blog Competition. Sedangkan kampanye pemasaran online sendiri adalah hadirnya situs seperti www.autoblackthrough.com sebagai salah satu terobosan besar dalam proses penggalangannya di dunia maya.

Sekali lagi, meski berita ini telah cukup lama dirilis, namun tetap relevan mengingat, seperti dikemukakan Founder dan CEO MarkPlus Hermawan Kartajaya, kondisi perekonomian Indonesia yang saat itu dikejutkan oleh laju inflasi yang melonjak menjadi 11,03% pada Juni 2008. Tingginya laju inflasi ini tentu saja mengkhawatirkan perekonomian tanah air karena menyebabkan terjadinya penurunan daya beli masyarakat. Berikutnya, para investor dan pelaku usaha juga akan mengerem ekspansi usahanya dikarenakan permintaan konsumen yang menurun.

Oleh sebab itu, Hermawan mendorong para pemasar untuk mulai melupakan perang harga dan mulai menerapkan strategi pemasaran kreatif sehingga bisa keluar dari krisis dan tampil menjadi pemenang. Berhubung saat itu MarkPlus memberikan penghargaan NWMA kepada Djarum Black, tentu kita paham maksud strategi pemasaran kreatif yang dimaksud Hermawan tentu seperti apa yang telah dilakukan oleh Djarum Black dengan suksesnya mengintegrasikan kampanye pemasaran online dan offline. Sukses!

Jumat, 20 Maret 2009

Pemilu 2009


Belajar Menerima Kekalahan

Dalam berkompetisi, rasanya sulit mencari orang yang tidak siap menang. Kebanyakan orang justru tidak siap kalah. Padahal, tidak siap kalah sungguh sangat dekat-dekat dengan penyakit gila nomor empat belas (?).


Beberapa bulan lalu, saya ingat pernah menonton berita di televisi yang menayangkan nasib tragis seseorang, sebut saja si Pulan, yang menderita sakit gila karena kalah dalam pemilihan bupati di Pulau Jawa. Besar dugaan Pulan stres lantaran tidak siap kalah. Harta-bendanya ludes untuk biaya pencalonan, utangnya menumpuk di mana-mana, dan satu lagi (sungguh ini bukan contoh yang patut ditiru), isteri tercintanya malah pergi meninggalkannya di saat-saat Pulan sedang terpuruk begitu rupa.

Kasus si Pulan cuma salah satu contoh mereka yang tidak siap kalah dalam berkompetisi. Jadi, hati-hati saja buat para Caleg yang akan bertarung pada Pemilu 9 April nanti. Salah-salah, kalau tidak siap mental malah akan mengalami nasib tragis seperti si Pulan. Kan kasihan pemerintah baru nantinya, akan tambah bebannya, misal sepersekian persen saja dari puluhan ribu Caleg tersebut tidak siap kalah (saya tidak bisa bayangkan panti-panti rehabilitasi dan rumah-rumah sakit jiwa bakal kebanjiran pasien baru).:-P

Maka, agar tidak mengalami nasib seperti si Pulan, tentunya kita--maksud saya lebih kepada para Caleg--harus memiliki mental siap kalah. Dalam arti niat harus kembali diluruskan, bahwa pencalonan ini tidak semata-mata hanya mengejar jabatan yang pada akhirnya berimplikasi pada rusaknya tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara akibat sikap culas, arogan, serakah, sombong dan tidak peka kepada kepentingan masyarakat luas. Segala hal harus diperhitungkan secara matang dan rasional, termasuk perhitungan keuangan agar ketika kalah tidak terlalu terpuruk dan tidak sampai gila seperti Pulan.

Saya sendiri, saat memutuskan mengikuti Djarum Black Blog Competition per 9 Februari lalu, sudah siap kalah dan siap menang (kalau menang seh sudah sesiap-siapnya, boi). Yups, meskipun setiap peserta yang mengikuti kompetisi yang diselenggarakan Djarum Black ini tidak berkorban sedemikian besar layaknya menjadi Caleg, toh sikap siap kalah juga harus dipupuk dari hal yang kecil supaya kita lebih siap di kala menghadapi kompetisi yang lebih besar. Selamat berkompetisi!

Selasa, 17 Maret 2009

Black Community


Bukan Komunitas Perdukunan

Saat pertama mendengar kata-kata Black Community alias komunitas hitam, bayangan anda mungkin sama seperti pada waktu saya pertama kali mendengar kata-kata ini.


Dalam bahasa universal, warna mengandung makna sesuatu. Pink misalnya, sangat identik dengan kaum hawa yang feminim. Biru identik dengan perdamaian dan pengayoman, merah keberanian, hijau warna keagamaan umat Islam, abu-abu digambarkan untuk mereka yang tidak memiliki kejelasan sikap (biasanya dalam politik), putih diartikan bersih dan suci. Lalu bagaimana dengan warna hitam? Itulah masalahnya, banyak yang mendefenisikan warna ini kebalikan dari defenisi warna putih.

Jadi tak terlalu berlebihan bila banyak yang ketika pertama kali mendengar kata-kata Black Community, akan membayangkan sebuah komunitas negatif seperti perkumpulan para begundal-begundal jalanan atawa perkumpulan mereka yang termotivasi pada dunia mistik perdukunan (sering disebut dunia hitam). Kalau masih belum percaya cobalah ketik black community di search engine maka anda akan memperoleh feedback yang berupa-rupa informasi, termasuk yang bernada agak sumbang alias negatif.

Namun, tentu berbeda dengan Black Community yang mengusung brand Djarum Black dalam setiap kegiatannya. Jangan harap anda akan menemukan hal-hal negatif pada komunitas para kreator ini. Sebaliknya, anda justru akan menemukan segudang kegiatan anak-anak muda yang memiliki citarasa tinggi dalam berinovasi. Jadi, kata-kata black sebenarnya bukan untuk diasosiasikan secara makna tradisional, tetapi lebih kepada pencitraan produk Djarum Black yang seluruh kemasannya nyaris diselubungi warna gelap. Begitu boi…

Saya sendiri, dan teman-teman sekalian yang juga sebagai peserta Djarum Black Blog Competition yang disponsori Djarum Black, mungkin juga bisa digolongkan ke dalam Black Community. Jadi, untuk disebut Black Community tidak mesti harus memiliki mobil atawa motor berwarna hitam, toh? (Mungkin).

Senin, 16 Maret 2009

Djarum Black Car Community


Hitamnya Punyaku tak Sehitam Punyamu…

Judul postingan saya kali ini mungkin terdengar agak sedikit ngaco dan nggak nyambung. Tapi tak mengapa, bukan itu tujuannya, yang penting keyword-nya boi…


Jujur, tak banyak yang saya tahu mengenai komunitas yang satu ini atau apapun yang saya tulis mengenai keyword yang berhubungan dengan Djarum Black Blog Competition yang saya ikuti. Berbekal informasi yang saya himpun dari search engine, lalu saya hubung-hubungkan menurut selera saya, maka jadilah postingan-postingan barakadut yang salah satunya anda baca saat ini. Hehe mudah-mudahan nyambung meski terkesan agak dipaksa-paksain biar keyword-nya muncul.. (dasar!).

Mengenai Djarum Black Car Community (DBCC), dari namanya saja orang mungkin sudah bisa menebak bahwa DBCC merupakan komunitas atau perkumpulan bagi mereka yang memiliki kendaraan roda empat alias mobil dari berbagai jenis mulai MPV, SUV, sedan, jeep dan lain-lain. Sesuai namanya lagi, tentunya kendaraan tersebut mutlak harus berwarna hitam (black) choi. Serta, masih menurut informasi yang terpercaya, akan menjadi nilai tambah tersendiri bila mobil tersebut telah mengalami sentuhan modifikasi misalnya pada velg atau body kits.

Begitulah boi sekilas mengenai DBCC ini. Lepas dari apa saja sebenarnya kegiatan DBCC, sungguh saya salut dengan kejelian manajemen Djarum Black mengangkat hal-hal yang berhubungan dengan brand menjadi bagian dari strategi marketing. Kini, berkat concern Djarum Black yang begitu kuat terhadap hal-hal yang berhubungan dengan dunia otomotif, rasanya sulit memisahkan brand ini dengan apapun yang berhubungan dengan otomotif, terutama dunia modif-memodif. Jadi pada hemat saya, Djarum Black telah menerapkan strategi pemasaran yang sangat brilian.

Harus pula saya akui, sebenarnya saya juga punya benda berwarna hitam loh (?). Namun saya tidak yakin dengan benda tersebut saya bisa menjadi anggota DBCC. Maklum, setelah saya ingat-ingat benda berwarna hitam yang saya miliki itu (tentu bukan sebuah mobil) hanyalah sebuah tas berwarna hitam yang selalu saya bawa setiap pergi ke kantor. Jadi, sehitam-hitamnya punyaku tentunya masih hitam punyamu huahahaha.. (ngaco!).

Jumat, 13 Maret 2009

Black Motor Community


Jauh dari Citra Geng Motor

Saat video kekerasan geng motor mencuat di media beberapa waktu lalu, banyak pihak dibuat kaget oleh ulah sekumpulan anak muda berandalan yang berlaku bak para bromocorah. Sejak itu, citra geng motor sontak menjadi jelek dan menjadi cibiran masyarakat.


Masih lekat dalam ingatan kita, dalam rekaman video amatir yang diambil oleh salah satu dari anggota geng motor di salah satu daerah, lalu disiarkan oleh hampir seluruh tivi nasional beberapa waktu lalu, terlihat bahwa ketika beraksi anak-anak muda itu begitu terorganisir layaknya perkumpulan profesional (melebihi militer malah). Ketika mengeksekusi target di sebuah lokasi, aksi mereka sangat cepat dan sistemik sehingga aparat keamanan saja tidak sempat mengambil tindakan.

Pada rekaman lain diperlihatkan bagaimana para calon anggota geng motor, yang rata-rata berusia remaja, digojlok alias diplonco oleh para pentolan geng. Tanpa sebab yang jelas, para calon anggota geng motor yang hanya memakai celana kolor dipukuli oleh seniornya. Terlihat pula sesama calon anggota geng motor diadu sembari diteriaki kata-kata kasar oleh para seniornya mirip di arena sabung ayam. Jadi, tak berlebihan ketika terjun ke jalanan, para anggota geng motor ringan saja melakukan kekerasan karena sedari awal mereka sudah dikenalkan dengan budaya kekerasan.

Tentu kita berharap budaya kekerasan tidak ada dalam kamus mereka yang tergabung dalam Black Motor Community (BMC), yang--katanya--saat ini hampir ada di setiap daerah di Indonesia. Apalagi, BMC mengusung sebuah brand yang sudah dikenal sebagai brand yang sangat concern mensponsori kegiatan-kegiatan otomotif, yakni Djarum Black. Jadi sangat mustahil bila BMC dibelokkan menjadi komunitas serupa geng motor karena yang saya dengar, para calon anggota BMC dibekali oleh persyaratan yang cukup ketat tidak hanya sekedar memiliki motor berwarna hitam.

Dari pihak Djarum Black sebagai pembina (supporting) sendiri, tentunya sudah memiliki rambu-rambu atau semacam legal-drafting untuk para BMC sehingga tidak melenceng dari arah kebijakan perusahaan maupun hukum yang berlaku. Karena akan sangat membahayakan sebuah brand yang sudah dikenal memiliki reputasi bagus kalau saja komunitas yang di-support habis-habisan (organisasi sayap kalau di politik praktis) disusupi orang-orang bermental bromocorah. Sukses untuk BMC!

Rabu, 11 Maret 2009

Black in News


Yang Informatif dan Yang Segar

Bagi para Black Community, program yang satu ini sudah tidak asing lagi. Program informatif seputar otomotif, hobi, tempat-tempat unik, teknologi terbaru, dan tentu saja berisi liputan seputar kegiatan yang disponsori Djarum Black itu, kini telah memasuki episiode ke 100. Hebat yah…


Saya lupa sejak kapan mulai menggemari program Black in News (BiN), yang tayang di Trans7 setiap Kamis pukul 23.00 WIB. Kalau tidak salah sejak saya memiliki tivi sendiri deh, yang saya beli dengan hasil keringat saya sendiri, dan luar biasanya, sungguh ini di luar kebiasaan yang patut dikenang:-D, tivi 14 inchi merek LG tersebut saya beli kontan alias cash, sekitar satu tahun yang lalu… Dan, kalau tidak salah lagi, sejak itu pula saya mulai mengenal program BiN:-P

Harus saya akui, dan saya tidak peduli bila pengakuan ini akhirnya menggolongkan saya pada kelompok orang-orang katro bin ndeso, karena saya hampir tidak pernah melewatkan acara Empat Mata, yang sekarang berganti Bukan Empat Mata, yang dipandu oleh si Kumis Lele Tukul Arwana, yang kebetulan juga tayang di stasiun yang sama. Sehabis acara ini, bisa dipastikan saya sudah terbuai di alam mimpi, boi..

Namun, akan berbeda halnya bila saya menonton pada Kamis malam. Setelah usai menonton tingkah pola Tukul bersama bintang tamunya, mata saya bisa dipastikan belum mau diajak kompromi selain usai menuntaskan program “Black in News” (saat mengucapkannya harus disertai dengan membentang kedua belah telunjuk dan ibu jari membentuk piramida).

Lalu apa saja yang menarik dari BiN? Bukan sensasi bukan pula gosip seperti halnya program infotainment atau reality show yang belakangan membanjir di hampir seluruh stasiun televisi. BiN menarik dan kenapa bisa bertahan hingga episode 100 saya kira karena sifatnya yang informatif dan dikemas secara menarik sehingga mengena para pemirsa, yang kebanyakan kawula muda.

Satu lagi, boi, dan ini yang tidak bisa dipungkiri, karena host alias presenternya yang cantik-cantik dan semlohai (dibaca: seksi) seperti Aline Tumbuan, Rahmah Umayya, Caroline Soerachmat dan Imelda Therine. Merekalah bidadari-bidadari yang menjelma saban Kamis malam mengantar pria-pria kesepian--seperti saya--ke peraduan dengan tanpa sadar, seringkali tanpa sadar, sembari menarik bibir ke atas hyoo hehe(?)...

Selasa, 10 Maret 2009

Pemilu 2009 Sudah di Ambang Pintu


Pemilih jangan Asal Pilih

Sebulan lagi, tepatnya tanggal 9 April 2009, bangsa Indonesia akan menggelar pesta akbar perhelatan demokrasi yang disebut Pemilihan Umum (Pemilu). Bagi yang tercatat sebagai pemilih, dianjurkan untuk menggunakan hak yang dimiliki dengan sebaik-baiknya.


Belakangan ini, tiap kali saya bepergian ke beberapa daerah, bahkan hingga ke pelosok-pelosok desa, saya melihat betapa semaraknya daerah-daerah tersebut oleh iklan warna-warni berisi sosialisasi para calon wakil rakyat (maklum, Pemilu suu dekat). Berbagai macam bentuk dan ukuran media sosialisasi tersebut dipajang seenaknya di pinggir-pinggir jalan, di pasar, terminal, pertigaan jalan, di kaca-kaca belakang angkutan umum, di atas pertokoan atau bahkan di pepohonan.

Tentu saja hampir seluruh kandidat tersebut tidak saya kenal, kecuali hanya satu-dua tokoh nasional yang tampangnya sudah cukup familiar. Yang saya cukup takjub, bila saya perhatikan foto-foto mereka yang bak para artis dan foto model dadakan itu, tak sedikit dari mereka berusia relatif cukup muda. Amboi, mudah-mudahan niat mereka menjadi wakil rakyat sungguh-sungguh untuk maksud yang baik, tidak semata-mata karena kalah dalam berkompetisi di tengah sulitnya mencari pekerjaan di republik ini.

Semboyan yang diusung para caleg pun beragam, benar-benar membuai orang-orang yang membacanya. Selain retorika kata-kata alias jargon politik yang disesaki janji-janji surga, cara mereka menarik perhatian pemilih dilakukan dengan berbagai rupa; melalui dunia maya ber-facebook atau ber-friendster ria, atau melalui media ruang terbuka. Yang seru ada caleg yang cukup kreatif memakai kostum superhero-heroan ketika memasarkan dirinya (wahai, betulkah lembaga wakil rakyat sekarang membutuhkan sosok superhero beneran?).

Melihat betapa kreatifnya para caleg memasarkan diri dan berlomba-lomba membentuk image positif bagi dirinya sendiri itu, saya pun terpikir alangkah serunya bila ada yang mau membuat semacam lomba, seperti halnya Djarum Black mengadakan kompetisi bagi para black community semisal Djarum Black Blog Competition , Djarum Black Innovation Award atau Autoblacktrough . Nah, untuk lomba Caleg Award alias kompetisi memasarkan diri ini, mungkin bisa memasukkan kategori seperti terkreatif, ternarsis, termehek-mehek atau teerrrlaalluuu... Kan lumayan, kalaupun tidak “jadi” bisa dapat hadiah hiburan hehe...

Pesan saya, ini serius yah, mari kita gunakan hak pilih kita dengan sebaik-baiknya. Jangan karena takut fatwa MUI kita pun seperti terpaksa menggunakan hak pilih. Memilih dengan hati dan pengetahuan jejak rekam (track record) caleg penting karena nasib bangsa ini sangat tergantung pada keputusan kita di bilik suara nanti. Sudah banyak kasus-kasus tidak terpuji para wakil rakyat seperti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), hingga kasus asusila yang mencoreng citra lembaga wakil rakyat “Djang Terhormat”. Jangan lagi orang-orang seperti ini menjadi wakil kita, setuju?

Jumat, 06 Maret 2009

Djarum Black Innovation Award Goes to Campus


Setiap Orang Selayaknya Memiliki Kreativitas

Lepas dari visi bisnis PT. Djarum (produsen Djarum Black) sebagai sebuah perusahaan profesional, kita patut apresiatif pada institusi yang berdiri pada 21 April 1951 ini atas perhatiannya terhadap kegiatan-kegiatan positif yang ditujukan bagi generasi muda. Salah satunya even Djarum Black Innovation Award Goes to Campus (BIA GtC).


Saat saya menaruh kata kunci “BIA GtC” (diketik lengkap) di search engine, saya dituntun pada banyak web yang mencatat topik satu ini baik dalam bentuk rilis maupun artikel singkat. Tak semua saya buka karena di alamat www.blackinnovationawards.com sudah cukup mewakili informasi yang saya butuhkan untuk membuat sebuah tulisan yang, tentunya memaktub keyword yang saya inginkan hehe…

Saya tertarik pada satu liputan berjudul: Djarum BIA Goes To Campus (23/11) Depok, Everbody has its Own Creativity yang diposting pada 24 Desember 2008. Kata-kata “Everbody has its Own Creativity” ini rupanya dikutip dari pernyataan si cantik Caroline Soerachmat yang saat itu bertugas selaku MC atau Host di acara BIA GTC Gunadarma (23/12). Caroline yang namanya sudah tak asing di kalangan black community karena merupakan Reporter Black in News ini memang tidak jauh-jauh dari penyelenggaraan BIA GtC.

Menurut Caroline, dengan adanya ajang BIA GtC setidaknya mampu menunjukkan kalau kreatifitas memang milik semua orang dan tidaklah selalu dilandasi dengan kualitas akademis serta materi semata. Tentu saja dengan tidak melupakan salah satu tujuan utama dari kreatifitas itu sendiri.

“Arti BIA itu buat gue adalah wadahnya buat orang-orang kreatif yang out of the box-minded dan should to be different from the others, dan I'm sure apapun kreatifitas itu harus dapat membantu orang lain karena kreatifitas itu bukan untuk membantu diri sendiri tapi dengan juga membantu orang lain itu merupakan salah satu hal yang luar biasa termasuk dalam BIA ini,” ujar Caroline yang memiliki gaya bertutur memikat ini.

Caroline melihat sepanjang perjalanan BIA GtC, antusias besar dari para mahasiswa untuk mengikuti ajang ini tergolong sangat tinggi. Apalagi dengan adanya sesi workshop atau brain exercise di dalam item acara BIA GtC sendiri, kreatifitas yang muncul dari pemecahan masalah sederhana diakui banyak bermunculan dari para calon inovator muda. So, sukses untuk BIA GtC 2009!

Kamis, 05 Maret 2009

Delapan Hari di Gorontalo


Tak Perlu Keliling Dunia

Selama delapan hari, 24 Februari-3 Maret, saya berada di Provinsi Gorontalo untuk sebuah urusan pekerjaan. Sungguh, orang-orangnya, alamnya, kotanya, atau makanannya sangat mengena di hati saya. Apalagi bila ingat sup kaldu kaki sapi nasi kuning yang membuat perut saya krunyuk-krunyuk bila mengingatnya…


Saat saya berada di Limboto (Ibukota Kabupaten Gorontalo), yang berjarak sekitar 12 km dari ibukota provinsi, saya agak kaget melihat sebuah menara yang menjulang setinggi 65 meter persis di atas perempatan jalan di jantung kota itu. Menyaksikan menara yang belakangan saya ketahui bernama Menara Keagungan Limboto, saya tiba-tiba ingat Menara Eiffel di Prancis sana. Benar-benar serupa tapi tak sama hehe..

Saya pun harus mengakui ada benarnya juga lagu berjudul Tak Perlu Keliling Dunia yang dilantunkan penyanyi remaja nan cantik, Gita Gutawa. Tak perlu harus bersusah payah jauh-jauh, merogoh kocek dalam-dalam pergi ke Prancis hanya untuk sekedar berfose di dekat menara legendaris itu. Toh kalau di Bumi Hulontalo sudah ada menara yang sedemikian mirip dan megahnya, meski dalam banyak hal berbeda.

Oya Kawan, sebenarnya banyak tempat-tempat menarik di provinsi ke 32 Indonesia yang resmi terbentuk pada 2001. Namun, hanya beberapa tempat saja yang saya bisa kunjungi, salah satunya menara Eiffel from Limboto itu. Selama delapan hari di sana, saya lebih banyak menghabiskan waktu di hotel, ngadem, sembari mengerjakan laporan yang menumpuk. Selebihnya paling saya keluar untuk urusan pekerjaan karena memang suhu udara di sana mungkin dua kali lipat panasnya dari suhu di Jakarta.

Dan, selama delapan hari lebih, saya nyaris mengabaikan blog butut saya yang kebetulan saya ikutkan pada kompetisi Djarum Black Blog Competition. Dus, melihat potensi anak-anak mudanya, rasanya tak terlalu berlebihan bila Gorontalo dijadikan sebagai salah satu tempat even-even yang diselenggarakan oleh Djarum Black, mungkin di masa-masa yang akan datang.

Senin, 23 Februari 2009

Djarum Black Innovation Awards 2009


Belajar Menjadi Bangsa yang Unggul

Kalau kita bicara inovasi, Jepang adalah sebuah negara yang sangat pas untuk dijadikan percontohan. Melalui ajang Black Innovation Awards (BIA) 2009, yuu mari kita dukung bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan unggul dalam bidang inovasi.


Kawan, sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun di bawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam bidang teknologi. Ketika restorasi Meiji (Meiji-ishin) atau masa perubahan (revolusi) struktur politik dan sosial di tahun 1866 sampai 1869, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan mulai membuka diri pada negara luar.

Kemiskinan sumberdaya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain. Tanpa bermaksud membanding-bandingkan, coba Kawan perhatikan kondisi sumberdaya alam negeri kita yang melimpah (baca: gemah ripah lohjinawi), namun rakyatnya masih banyak yang hidup melarat, di bidang lain pun setali tiga uang alias samimawon (tapi mudah-mudahan tidak permanen yah hehe)..

Rentetan bencana di Jepang pada 1945 tidak membuat bangsa ini habis. Dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, kekalahan dalam beberapa perangnya, dus dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo, tidak membuat bangsa ini jatuh terpuruk berlama-lama. Berkat disiplin dan kerja keras yang sudah menjadi urat nadi mereka, Jepang akhirnya bisa bangkit dari keterpurukan dan kini menjadi salah satu negara yang sangat maju hampir di segala bidang.

Seperti diketahui, dalam beberapa tahun pasca rentetan bencana di tahun 1945 itu, Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen). Beberapa perusahaan yang hampir bangkrut, seperti perusahaan elektronik milik Matsushita Konosuke yang usahanya hampir tersingkir di tahun 1945, masih mampu merangkak mulai dari nol sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Begitupun dengan Akio Morita yang awalnya jadi tertawaan ketika menawarkan produk Cassete Tape-nya tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya.

Kawan, Jepang sebenarnya bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Tengok saja Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman. Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics, tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk.

Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah hingga akhirnya bisa diterima oleh banyak negara di dunia.

Dengan didiplin dan kerja keras, bangsa kita pun sebenarnya bisa menjadi besar, terutama dalam bidang inovasi dan teknologi, seperti halnya bangsa Jepang. Apalagi kini PT. Djarum (produsen Djarum Black), sebagai sebuah perusahaan yang sangat peduli pada kreasi dan inovasi anak-anak muda Indonesia, ikut memfasilitasi dengan menggelar Black Innovation Awards 2009. Melalui ajang ini kita harapkan bisa mencetak para inovator yang akan membawa bangsa kita menjadi bangsa yang besar dalam bidang inovasi dan teknologi. Yuu mari…

Jumat, 20 Februari 2009

Fenomena Ponari dan Program CSR PT. Djarum


Cibiran Mahalnya Biaya Kesehatan

Sudah beberapa minggu ini, kita dihebohkan oleh bocah cilik asal Jombang, Jawa Timur, bernama Ponari yang tiba-tiba memiliki kemampuan mengobati berbagai penyakit dengan sebuah batu yang dicelupkan ke dalam air minum (baca: air kobokan).


Alkisah pada suatu hari Ponari sedang bermain di bawah guyuran hujan deras ditingkahi sambaran petir. Tiba-tiba bocah kelas III SD itu kemasukan hawa panas, seperti baru terkena sambaran petir. Saat itulah, tiba-tiba muncul batu sebesar kepalan tangan, berwarna kehitaman. Batu ini, oleh Ponari, dibawa pulang. Oleh neneknya, batu itu sempat dibuang. Namun, menurut cerita, batu tersebut muncul kembali di rumahnya.

Ihwal berita Ponari bisa mengobati penyakit, terjadi setelah salah seorang tetangganya menderita sakit. Tanpa sadar, Ponari memberi minuman air putih, yang dicelupi batu itu. Menurut pengakuan beberapa warga dusun, orang yang diberi minuman Ponari bisa sembuh. Peristiwa ini menjadi bahan pembicaraan warga di lingkungan tempat tinggal Ponari.

Selanjutnya, dari mulut ke mulut cerita itu pun menyebar ke berbagai tempat: bahwa di Dusun Kedungsari, muncul dukun tiban yang bisa mengobati segala macam penyakit. Puluhan ribu orang pun kemudian berbondong-bondong ke sana. Calon pasien yang datang kebanyakan adalah warga yang frustrasi karena penyakitnya tak kunjung sembuh meski sudah berobat ke dokter. Ada pula yang karena tak sanggup dengan tingginya biaya pengobatan di rumah sakit, akhirnya memilih pengobatan ala Ponari.

Luar biasa fenomena Ponari, seorang anak bau kencur yang sebelumnya sangat miskin kini mendadak kaya-raya (penghasilannya dari mengobati orang kabarnya Rp60 juta per hari). Ia juga sangat terkenal dan mulai memiliki magnet tersendiri. Bayangkan Gubernur Jawa Timur dan Menteri Kesehatan pun pernah terlibat adu argumen di media massa dikarenakan makin hari jumlah pasien Ponari makin membengkak sehingga membuat gerah berbagai pihak, termasuk aparat keamanan, pamong praja dan departemen yang mengurusi masalah kesehatan. Tragisnya, akibat berdesak-desakan sewaktu antre di gang sempit menuju tempat praktek sang dukun cilik, beberapa orang tewas terinjak-injak.

Seperti halnya Gubernur Jatim Soekarwo, beberapa pihak menuding fenomena Ponari merupakan cermin dari buruknya layanan dan mahalnya biaya kesehatan, meski kemudian ditampik oleh Menteri Kesehatan Dr. Siti Fadilah Supari. Bahkan tanpa tedeng aling-aling, seperti dikutip dari situs www.tempointeraktif.com, Menkes malah menyalahkan rasionalitas masyarakat. “Ada hubungannya dengan kejiwaan,” tandasnya ringan.

Kawan, kita tentu memiliki opini sendiri berkenaan dengan fenomena Mponori eh, Ponari ini. Sebagai orang yang beradab, kita percayakan saja kepada pemerintah untuk melakukan langkah-langkah yang terbaik bagi kepentingan masyarakat. Selebihnya kita bisa menaruh harap pada perusahaan-perusahaan besar seperti PT. Djarum (produsen Djarum Black) melalui program Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)-nya. Misalnya, pada saat PT Djarum menggelar even-even besar, bisa diselingi aksi sosial semisal pengobatan gratis untuk masyarakat kurang mampu. Bravo PT Djarum, Bravo Djarum Black!

Kamis, 19 Februari 2009

Autoblackthrough Goes to Campus 2009


Baghi yang Mudha, yhang Punya Ghayaa…

Djarum Black Autoblackthrough Goes to Campus merupakan salah satu ajang yang digagas Djarum Black untuk mendorong minat para pencinta modifikasi, khususnya di kalangan mahasiswa tanah air. Dengan adanya acara ini diharapkan para mahasiswa bisa menyalurkan minat mereka pada hal-hal yang positif, imajinatif dan inovatif di bidang modifikasi.


Perkembangan dunia modifikasi di tanah air terbilang cukup pesat, hal ini bisa dilihat dari banyaknya even yang diadakan berkenaan dengan modif-memodif, terutama gelaran yang digagas Djarum Black, yakni Autoblackthrough (ABT) Goes to Campus. Sebagai penggagas, rupanya Djarum Black melihat trend modifikasi mobil yang digandrungi kalangan muda ini membutuhkan wadah yang tepat agar hasrat dan kreatifitas mereka bisa ditampung di arena kompetisi.

Berbagai institusi kampus baik di dalam maupun di luar Jakarta, telah pernah menjadi venue gelaran ABT Goes to Campus ini. Sebut saja Universitas Warmadewa Denpasar, Undip Semarang, Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Esa Unggul dan lain-lain. Hampir di setiap gelaran ABT Goes to Campus, menunjukkan animo yang cukup besar dari para otomania.

Oya, kalau kita berbicara hobi modif memodif mobil, tentunya kita berbicara pada sebuah kondisi dimana finansial menjadi sangat menentukan. Artinya, tidak bisa dipungkiri loh, modif-memodif adalah sebuah hobi yang mahal dan penuh prestise tinggi. Mungkin hanya mereka yang berada pada strata sosial tertentulah yang bisa menyalurkan hasrat modif-memodif ini. Jadi, sungguh beruntung bagi mereka yang memiliki talenta luar biasa, dan talenta itu didukung oleh kondisi yang sangat memungkinkan bagi penyaluran ke arah yang positif.

Namun, bagi para pemuda yang kondisi ekonomi keluarganya pas-pasan seperti saya, tidak usah berkecil hati, Kawan. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menyalurkan hobi kita pada hal-hal yang positif, dan hobi tersebut tidaklah terlalu menguras kocek. Contohnya hobi menulis di blog. Dan ternyata, PT Djarum tak hanya memberi penyaluran bagi mereka yang memiliki hobi yang difficult to find, tapi juga memberi penyaluran bagi yang menyukai dunia kepenulisan melalui media blog. Ajang tersebut, yakni Djarum Black Blog Competition, tentu saja sangat kita apresiasi sekali.

So, banyak cara dan banyak kesempatan untuk maju kalau kita mau berusaha. Seperti kata Kak Rhoma; ”…Baghi yang mudha, yhang punya ghaya… Rambathe ratha hayo. Singhsingkanh lenganhh bajuh kalau kitha mau majuh…”

Selasa, 17 Februari 2009

Autoblackthrough


Kiblat Modifikasi Mobil di Tanah Air

Bagi orang yang termasuk awam seperti saya, kata-kata “Autoblackthrough” adalah kata-kata yang asing. Namun tidak bagi mereka yang telah sering mengikuti even ini tentunya…


Dari sebuah surat kabar online, saya mendapat informasi even Djarum Black Autoblackthrough ternyata merupakan ajang modifikasi yang keberadaannya ternyata menjadi salah satu barometer atau kiblat modifikasi mobil di Tanah Air. Hebat yah…

Mengusung tema ”The Hottest Hi-Tech Modified Motorshow,” ajang ini juga membuktikan eksistensinya dengan tingginya animo peserta dan pengunjung, mulai dari tahun 2004 hingga 2008, dengan jumlah partisipan mencapai lebih dari 1.000 mobil dan angka pengunjung di enam kota lebih dari 200 ribu orang.

Sebagai tahap awal atau tahap penjaringan best of the best, panitia menggelar even ini di beberapa kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Medan, Makassar, Balikpapan dan Jakarta. Para pemenang di tiap kota akan diadu untuk memperebutkan trofi The Champion of Final Battle D Black Autoblackthrough yang digelar di penghujung tahun di Jakarta.

Selain berkesempatan menyaksikan performa mobil-mobil keren hasil modifikasi para jawara-jawara di tiap kota, para pengunjung bakal dihibur dengan berbagai acara mulai dari acara Glow-go Dance, Live Band Performance, Fashion Show, Pool Attraction, Black Lounge, GameXone, Djarum Black Photo Garage, dan ajang pemilihan Miss Autoblackthrough yang dipandu oleh MC berbakat.

Dukungan Intelligent Lighting dan non-stop musik, serta permainan apik para DJ profesinal pada turn table, akan membuat pengunjung larut dalam suasana entertainment yang tak ditemukan di ajang serupa lainnya. Jadi kita tunggu saja even ini di tiap kota yang telah ditentukan, dan kemudian grand final yang akan diadakan di Jakarta di penghunjung tahun 2009 nanti!

Senin, 16 Februari 2009

Djarum Black Night Slalom 2009


Mengintip dari Jurnal Bogor

Pagi tadi, dalam perjalanan dari Bogor menuju Jakarta menumpang KRL Ekonomi, iseng-iseng saya membeli sebuah koran lokal, Jurnal Bogor. Di halaman olahraga saya temui artikel mengenai liputan kejuaraan Djarum Black Night Slalom 2009 di Kota Hujan.


Namun sayang seribu sayang, koran yang rencananya akan saya jadikan sumber penulisan mengenai even Djarum Black Night Slalom 2009 yang digelar di Bogor Nirwana Residence, 14 Februari 2009 tersebut, tertinggal di counter pulsa di Stasiun Kalibata saat saya membeli pulsa Esia. Hmm…sialing kaing sialing kaing…

Pelajaran moral nomor 1.350 pun saya petik; Ketika kita mendapat sesuatu yang sangat berguna bagi misi yang sedang kita jalani, akan terjadi eufhoria alias kesenangan yang berlebihan. Tanpa kita sadari kita sering melupakan hal yang temeh dan lebih fokus pada tujuan ketimbang proses atau alat yang telah kita miliki. Jadi, seperti apapun suasana yang kita hadapi, jangan terlena dan tetaplah selalu waspada! Itu pelajaran moralnya, boi!

Meski kehilangan salah satu sumber informasi, tentu saya tidak sampai kehilangan akal. Apa gunanya teknologi internet yang membuat kita bisa mengakses informasi apapun dalam hitungan detik, terlebih bila keyword yang kita masukkan di search engine berhubungan dengan sebuah even yang cukup menyita perhatian. Dan, even tersebut adalah Djarum Black Night Slalom 2009, yang sudah tidak diragukan lagi kehebohannya.

Dari beberapa artikel yang saya temui di dunia maya, saya dapati informasi Djarum Black Night Slalom 2009 mendapat animo yang cukup luar biasa dari khalayak pencinta otomotif. Peslalom asal Jawa Barat, Andriana Yunial akhirnya berhasil merebut juara di kelas umum dengan catatan waktu terbaik 31,40 detik. Di kelas A1 Slalom, peringkat pertama ditempati M. Hermawan dari DKI Jakarta dengan catatan waktu 1:4,45 detik, dan di kelas F diraih Dika CH. dari Jawa Timur dengan waktu 0:32,04 detik.

Menariknya, Djarum Black Night Slalom 2009 juga memiliki Kategori Wanita Pemula yang untuk peringkat pertama diraih oleh Anna dari Jawa Timur dengan catatan waktu 1:14,72detik dan Kejuaraan Tim Club yang peringkat pertamanya diraih tim HRVRT (Dika CH, M Hermawan, Rihan Variza) dengan catatan waktu 3:17,21 detik.

Even Djarum Black Night Slalom 2009 akan dilanjutkan di kota lainnya yakni Solo 28 Februari 2009, Malang 30 Mei 2009, Denpasar 13 Juni 2009, Serang pada 24 Oktober 2009, Bandung 14 November 2009 dan Grand Final di Jakarta pada 28 November 2009. So...prepare your car, prepare your heart and let's joint the event, begitu pesan dari salah satu postingan di situs www.autoblackthrough.com bruur..

Jumat, 13 Februari 2009

Djarum Black Motodify


Salut untuk Para Kreator!

Hampir di setiap pelenyelenggaraan Djarum Black Motodify yang digelar oleh Djarum Black baik dalam skala lokal, regional maupun nasional, selalu dipenuhi antusiasme para pencinta motor. Itu yang saya baca di beberapa artikel ketika memasukkan keyword Djarum Black Motodify di search engine.


Kenyataannya memang seperti itulah, bung. Even yang sangat ditunggu para bikers mania di seantro nusantara ini selalu menjadi semacam muara bertemunya ide, kreasi, inovasi, prestasi dan hal-hal lainnya yang positif di bidang otomotif. Jadi tak terlalu mengada-ngada bila setiap digelarnya Djarum Black Motodify hampir selalu disesaki antusiasme para penggila motor.

Saya sendiri sempat mengira orang-orang yang gemar memodifikasi motor adalah orang-orang gila dan kurang kerjaan. Bayangkan, motor yang masih dalam kondisi mulus bahkan ada yang baru keluar dari dealer yang dibeli dengan harga jutaan rupiah rela dipreteli seperti perlakuan terhadap ikan bakar saja (hingga keliatan tulang-tulangnya loh!). Entah berapa fulus yang dihabiskan untuk membeli perkakas (onderdil) yang diperlukan untuk menciptakan sebuah karakter motor yang diinginkan. Hmm…

Itulah mengapa, seperti yang gw bilang tadi, orang-orang yang gila memodifikasi motor adalah orang-orang yang kurang waras dan kurang kerjaan. Namun, anggapan ini perlahan-lahan mulai sirna setelah saya melihat beberapa motor hasil modifikasi yang diikutkan pada beberapa lomba (terutama) yang memang luar biasa, brur. Nilai sebuah motor modifikasi yang berhasil memenangkan lomba, atau minimal dipandang unik dan nyentrik, ternyata bisa dua hingga tiga kali lipat dari harga awal motor tersebut tatkala belum dimodif. Lumayan kan hobi nyentrik ini?

Tengok saja motor milik John Syahrul yang berhasil meraih predikat The Best Black Bike se-Indonesia raya di ajang Djarum Black Motodify 2008. Bukan main pokoknya kreasi pria asal Pekanbaru ini. Ia merubah Suzuki Satria FU miliknya menjadi lebih sangar bergaya superbike ala Yamaha R6. Pokoknya top pisan dan salutlah buat para kreator motodify dan terutama penyelenggara tentunya, Djarum Black!

Djarum Black Slimznation


It's Competition

Para blogger atau tetamu sekalian yang kebetulan membaca postingan di blog ini, mohon maaf bila tema yang ditulis dalam blog ini terkesan agak dipaksakan supaya si keyword bisa tercover dalam artikel. Maklum ini demi memenuhi persyaratan kompetisi chhoooiiyyy:-P..

Membaca artikel berjudul "Final Djarum Black Slimznation Invaders Ramaikan Tutup Tahun 2008, Jakarta (31/12)", yang di posting di www.autoblackthrough.com, saya tiba-tiba membayangkan betapa gemuruh dan meriahnya suasana acara ketika itu. Apalagi event ini diselenggarakan bertepatan dengan malam tutup tahun 2008. Hmm ashoooyyyyy….

Final Invaders... itulah tema yang diusung Djarum Black dalam acara Djarum Black Slimznation yang digelar tanggal 31 Desember 2008 di Embassy itu. Event ini memang acara terakhir Invaders untuk tahun 2008 brurr,, setelah sebelumnya diadakan di dua kota yaitu Jakarta dan Bali. Yang istimewa, bila acara sebelumnya menggaet DJ ternama seperti John Digweed, Nick Warren dan Sasha (siapa ini?) untuk menghibur para clubbers, kali ini acara terakhir di tahun 2008 turut memboyong Funkagenda dan Karizma sebagai sang aktor di balik turn table-nya (gitu chooong..!!).

Mendengar nama-nama DJ yang ikut meramaikan acara Djarum Black Slimznation seperti John Digweed, Nick Warren, Sasha, Funkagenda dan Karizma, rasanya sudah cukup menggambarkan betapa hebohnya acara ini yah... Sayang gw (biar kerenan pakai gw!) ga ada di tempat waktu acara ini berlangsung. Andai saja gw ada di TKP tentunya acara akan tambah bergemuruh dan meriah hahahaha….(Ngaco yah?).

Oke, hanya inilah yang bisa gw (masih gw nih?) tulis untuk Djarum Black Slimznation (hehe keliatan bgt maksa buat masukin keyword-nya yah). Bukan, maksud “saya”, kita anak-anak muda akan sangat mendukung kegiatan apapun, berbentuk apapun dan di manapun, sepanjang positif dan bisa merangsang kreasi, edukasi, imajinasi, inovasi, periuk nasi, blablabla….

Kamis, 12 Februari 2009

Djarum Black Slimz


Apresiasi Terhadap Pedagang Kecil

Sudah lebih tiga tahun Mbak’e Titi berdagang rokok menggunakan gerobak di pinggir jalan dekat kantorku di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur. Dari mulai kemalingan hingga gerobaknya diciduk aparat Kamtib, adalah segelintir pengalaman yang cukup menyedihkan bagi pedagang kecil asal Kuningan ini.

Kawan, bangsa ini ga mungkin bisa menyepelekan begitu saja kontribusi para wirausahawan rendah terhadap pertumbuhan ekonomi makro (hmm..hebat yah bahasanya, padahal ga ngerti loh hehe). Lanjut yah, tanpa adanya mereka, rasanya mustahil perekonomian kita bisa stabil. Makanya, sudah sepatutnya kita harus memberikan apresiasi kepada para pedagang kecil seperti Mbak’e Titi yang telah ikut menghidupkan perekonomian bangsa.

Namun, perlakuan aparat terhadap mereka terkadang sangat menyedihkan. Seringkali, dengan alasan mengganggu ketertiban umum, aparat Kamtib melakukan penyerobotan seenaknya aset milik para pedagang kecil tersebut.

Secara pribadi saya tidak begitu terganggu dengan keberadaan para penggerak roda perekonomian di level paling bawah itu. Malah sebaliknya, saya pikir eksistensi mereka cukup membantu meringankan para konsumen yang merasa terlalu ribet bila harus pergi ke supermarket atau swalayan hanya untuk membeli sebungkus rokok atau sebotol minuman dingin, misalnya. (Oh, pemerintah, pemerintah, tolong jangan mengkambinghitamkan pedagang kecil!).

Saya pun tidak begitu paham apakah ada korelasi antara aktivitas pedagang kecil yang membuka lapak/gerobak di pinggir-pinggir jalan dengan tingkat kemacetan lalu lintas. Kalaupun memang terbukti ada, seperti di pasar tumpah itu, saya pikir yah peraturan memang harus ditegakkan. Namun bagaimana dengan yang hanya berdagang secara sendiri-sendiri di pinggir jalan dan tidak sampai memakan badan jalan seperti Mbak’e Titi dong…

Saat gerobak Mbak'e Titi diciduk aparat Kamtib beberapa bulan lalu, ia terlihat sangat terpukul. Bagaimana tidak, gerobak yang diciduk tersebut adalah satu-satunya alat baginya untuk mencari nafkah. Coba pikir, umpamanya dalam satu hari ada sekitar seribu gerobak yang diciduk aparat. Sudah barang tentu kejadian ini akan sangat berpengaruh pada panjualan prodak-prodak seperti rokok, atau makanan dan minuman ringan.

Jadi, menurut hemat saya, para pengusaha besar yang rantai distribusi prodaknya hingga menyentuh para pedagang kecil ini, sudah seharusnya memberikan apresiasi kepada mereka. Terutama para pengusaha yang prodaknya cukup laku seperti prodak dari PT. Djarum yang baru-baru ini mengeluarkan prodak bernama Djarum Black Slimz.

Suer, ini bukan dibuat-buat, saat saya bertanya kepada Mbak’e Titi bagaimanakah penjualan Djarum Black Slimz di gerai eh gerobaknya, ternyata cukup laris loh (hehe bukan karena mau ikut kompetisi yah). Ia juga sangat senang saat saya membidikkan lensa kamera ke arahnya, termasuk saat saya suruh-suruh memamerkan Djarum Black Slimz ala SPG-SPG profesional. Mbak’e mau aja.

Satu saja keyword dari Mbak’e Titi kepada saya, katanya ia tidak akan menolak bila suatu saat Djarum Black Slimz memberikan apresiasi, sekaligus promosi prodak tentunya, berupa bantuan gerobak Djarum Black Slimz kepada pedagang kecil seperti dirinya hehehe….

Jangan Takut untuk Berkompetisi


Dengar Apa Kata Pak Jawaharhal

Beberapa teman yang memiliki blog pribadi saya anjurkan untuk mengikuti kompetisi blog yang diadakan Djarum Black. Ada yang menyambut sangat positif, ada pula yang langsung keder tak percaya diri.


Kawan, mantan PM India Jawaharlal Nehru yang kesohor itu pernah berkata: “Success often comes to those who dare to act. It seldom goes to the timid who are ever afraid of the consequences.” Artinya kira-kira; sukses seringkali diraih oleh mereka yang berani bertindak. Sukses jarang sekali berpihak pada mereka yang penakut yang selalu takut pada konsekuensi-konsekuensi.

Ungkapan ini terasa pas diperdengarkan bagi mereka yang tidak begitu yakin terhadap kemampuan diri mereka sendiri, sehingga seringkali muncul pertimbangan-pertimbangan yang memberatkan. Tahukah engkau, kawan, karena sikap kurang percaya diri dan fokus pada pertimbangan-pertimbangan, kita kian jauh kepada tujuan yang kita inginkan.

Saya cukup apresiatif kepada teman satu kantor saya, sebut saja namanya Wance. Saat saya beritahu mengenai Djarum Black Blog Competition, dia langsung teringat ‘nasib’ blog bikinannya. Malang, karena sudah lama tak terurus rupanya, si Wance lupa paswordnya sendiri. Namun ia tidak kehilangan akal (otaknya masih nangkring di jidatnya rupanya!), ia pun langsung membuat username baru sehingga terciptalah sebuah blog baru bikinannya yang langsung diikutkan di ajang Djarum Black Blog Competition.

Hebatnya, artikel di blog si Wance yang berkenaan dengan kompetisi tentu saja, sudah lebih banyak terposting daripada postingan saya sendiri yang notabene telah lebih dulu meregistrasi kepesertaan di ajang bergengsi ini hebat yah...

Bagi saya dan mungkin bagi si Wance yang ngakunya masih teman saya itu:-P, tak penting apakah nanti kami akan masuk dalam nominasi atau tidak. Kalaupun masuk, tentu kami tak bakal sanggup menolak takdir yang datang mak…Poin dari keikutsertaan ini, menurut hemat kami adalah keberanian mengambil langkah demi menggapai tujuan yang kita inginkan. Jangan menyerah pada konsekuensi-konsekuansi, karena arwah Pak Jawaharlal, mungkin akan sangat tidak simpatik kepada kita nantinya. Maksudnya kalau langkah yang kita ambil itu tidak sejalah dengan pemikiran beliau, kan kita sendiri yang rugi, boi…

Jadi, saya anjurkan kepada kawan-kawan boi and gels sekalian, jangan menyia-nyiakan kesempatan yang ada, mumpung masih muda, bung! Meskipun kesempatan tersebut kelihatannya sepele saja (yang penting positif yah) dan termasuk remeh-temeh kelihatannya, hajar aja bleh. Sukses buat kita semua!

Selasa, 10 Februari 2009

Canon EOS 450D

Dua minggu lalu, saya seperti mendapat durian runtuh. Seorang teman melego kamera pro senilai Rp8 juta dengan hanya setengah harga kepada saya.

Sejak memiliki kamera pro sendiri merk Canon EOS 450D, kini saya mulai (lebih) mencintai dunia fotografi. Saya membeli digital SLR ini dari seorang teman yang kebelet pengen memiliki gadget blackberry yang saat ini memang sedang mewabah di kalangan anak muda. Meski saya beli dalam kondisi seken, namun kondisinya masih bagus loh.. Masih ada garansinya lagi. Beruntung benar awak nih…

Sekedar informasi, Canon EOS 450D dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti fungsi Integrated Cleaning System, 14 bit analog-digital (A/D) conversion, 2 AF modes dan tentunya diperkuat dengan prosesor gambar DIGIC III. Perpaduan seluruh teknologi ini akan menghasilkan foto dengan kualitas prima. Kamera jenis ini didesain khusus tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan para fotografer profesional, namun juga para pemula seperti saya yang menggemari dunia fotografi.

Itu hanya segelintir keunggulan kamera yang memiliki 9 titik AF yang cepat dan akurat dengan titik tengah yang dapat bekerja lebih cepat dengan lensa bukaan f/2.8. Saya sendiri sebetulnya belum terlalu paham teknik fotografi. Sama seperti orang awam lainnya, selama ini saya hanya asal jepret dengan sense of art seadanya saja. Namun, ketahuilah kawan, meski hanya otodidak dan amatir, saya cukup berbangga karena jepretan saya pernah menghiasi cover sebuah majalah instansi loh hehehe…

Dengan kamera ini, saya berharap sedikit demi sedikit bisa mengembangkan kemampuan teknis fotografi. Syukur-syukur bisa menunjang kegemaran saya menulis di blog pribadi. Apalagi bila blog pribadi tersebut kini diikutkan pada kontes Djarum Black Blog Competition. Suer, ini kontes blog pertama saya sejak saya mulai nge-blog di penghujung 2007 lalu loh..

Syukur-syukur, dengan kamera ini saya bisa mengabadikan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan even Djarum Black seperti Djarum Black Slimz, Djarum Black Slimznation, Djarum Black Motodify, Djarum Black Night Slalom, Autoblackthrough, Autoblacktrhough Goes to Campus, Blackinnovationawards, Blackinnovationawards Goes to Campus, Black in News, Black Car Community, Black Motor Community atau Black Community hehehe…

Senin, 09 Februari 2009

MLM dan Djarum Black Blog Competition


Berpikir, Berbuat dan Berbuah Positif

Akhir-akhir ini saya menggandrungi sebuah dunia baru yang bagi sebagian orang mungkin agak sedikit ‘beler’ bila mendengarnya, multy level marketing alias MLM. Tak hanya bermanfaat secara ekonomi, bergelut di dunia satu ini ternyata baik untuk pengembangan kerpribadian. Itu bagi yang berpikir positif dan mau berusaha, tentunya.


Boi, banyak hal yang bisa kita lakukan dalam hidup ini yang membuat kita bisa meningkatkan taraf hidup baik secara intelektual, kepribadian, sosial bahkan finansial. Hal tersebut ternyata tidak terlalu sulit untuk dilakukan sepanjang ada kemauan dan keberanian untuk memulai. Dan, satu lagi jangan pernah takut untuk gagal karena kesuksesan dibangun dari banyak kegagalan. Begitulah kata-kata orang bijak, boi.

Secara sadar, saya mulai melakukan apa yang dipetuahkan para bijak bestari; berpikir positif, melakukan hal positif, untuk meraih hal yang juga positif. Saya memilih bergabung di bisnis MLM karena saya pikir hal tersebut cukup rasional dan positif untuk dilakukan oleh siapa saja, dengan modal investasi yang tidak terlalu besar tentunya. Karena banyak sekali MLM yang beredar di pasaran, saya pun memilih MLM yang memiliki karakteristik yang saya anggap cukup baik reputasinya, minimal di mata saya.

That's right, boi, ibarat bercocok tanam, saat ini saya baru menyebar bibit sembari mencari-cari pupuk dan formulasi yang cocok agar tanaman saya lekas berbuah. Tidak muluk impian saya terjun di bisnis MLM; saya ingin memiliki relationship dengan banyak orang, sembari mengembangkan kemampuan komunikasi saya. Kalaupun di kemudian hari saya dinilai berhasil di bidang ini, itu saya anggap sebagai bonus saja.

Oya, saya pun tak pernah melupakan hobi sedari kecil, yakni menulis. Namun karena kesibukan baru di dunia MLM itu, belakangan saya sudah agak jarang mem-posting blog pudel saya dengan artikel baru. Tetapi, sebuah berita baik dan terkesan 'kompor' nyatanya memompa semangat saya untuk lebih banyak menghasilkan tulisan lagi. Berita baik tersebut adalah kompetisi blog yang diselenggarakan oleh Djarum Black atau dikenal dengan Djarum Black Blog Competition.

Secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada Djarum Black. Adanya kabar baik ini membuat saya semakin terpacu untuk menulis banyak hal, terutama berkaitan dengan kompetisi tentu saja, dan mem-postingnya di blog saya. Berharap saya akan lebih banyak anak muda yang memiliki semangat untuk memperbaiki diri dengan jalan berpikir, berbuat, dan, siapa tahu, bisa berbuah positif. Bravo, para boi dan gels blogger!

Jumat, 02 Januari 2009

Selamat Tahun Baru 2009


Semoga Jadi Tahun yang Lebih Baik

Beberapa teman bertanya kepada saya, kurang lebih maksud pertanyaan mereka: bagaimanakah acara malam pergantian tahun baru saya, di mana merayakannya, dengan siapa, mengapa, meriahkah bla-bla-bla...


Jujur, walaupun saya bukanlah orang yang tak terlalu ambil pusing dengan berbagai macam perayaan, anniversary, milad atau apalah namanya, tapi tak urung saya juga seringkali terseret arus ikut-ikutan suasana, terutama suasana pergantian malam tahun baru yang memang agak berbeda dengan malam-malam biasa. Maklum, di malam tahun baru, hampir semua orang bergembira; besar-kecil-tua-muda. Ada yang menunjukkan kegembiraannya dengan menyulut petasan, meniup terompet, menyaksikan pesta kembang api, konvoi kendaraan bermotor dan sebagainya. Macam-macamlah pokoknya ekspresi setiap orang dalam menyambut tahun baru.

Nah, ekspresi saya dalam menyambut tahun baru 2009, mungkin sedikit berbeda dari kebanyakan orang. Singkatnya, malam pergantian tahun baru 2009 sungguh tak begitu berkesan bagi saya alias sama seperti malam-malam biasa. Sialnya momen malam pergantian tahun baru tahun lalu juga terulang lagi di malam tahun baru 2009. Ini semua--mungkin--karena pada malam yang sama, saya baru tiba dari Surabaya. Selama 2 hari, tanggal 29-30 Desember, saya ditugaskan oleh kantor tempat saya bekerja untuk memenuhi undangan PDAM Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Layaknya remaja-remaja yang lain:-P, sebenarnya saya sudah ada rencana untuk ikut-ikutan larut dalam suasana malam tahun baru bersama seseorang. Tapi demi tugas Negara, akhirnya rencana ini saya putuskan untuk dibatalkan, meski pada akhirnya saya harus menerima komplen karena keputusan sepihak saya tersebut. Kepada orang yang saya maksud, tanpa mengurangi rasa sayang sedikitpun, saya minta maaf untuk waktu dan suasana yang tidak berpihak kepada kita:-(

Saya tiba di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 19.30 WIB, atau sekitar empat setengah jam jelang tutup tahun 2008. Sesampainya di Jakarta, saya benar-benar capai sekali. Maklum perjalanan Jember-Surabaya memakan waktu sekitar 4 jam dengan kendaraan, sementara Surabaya-Jakarta sekitar 1 jam dengan pesawat. Itupun belum dihitung perjalanan dalam kota dan delay 1,5 jam di Bandara Juanda. Jadi tak begitu perduli saya dengan riuh-rendah warga kota yang sudah mengambil ancang-ancang untuk merayakan pergantian tahun. Entah, energi dan perasaan saya serasa terkuras. Pikiran saya tertuju pada satu tempat favorit saya: Pulau Kapuk. Cepat-cepat saya ingin berlayar mengarungi lautan mimpi yang saya harap menyenangkan seperti pada malam pergantian tahun yang dirayakan oleh banyak orang di muka bumi ini.

Saya tahu di luar sana jutaan orang sedang berdebar-debar menunggu detik-detik pergantian tahun, yang setiap orang berbeda-beda cara pandang dalam memaknainya, sementara saya sudah terbang entah kemana. Keesokan harinya saya bangun pukul 05.00 WIB. Itulah geliat pertama saya di tahun 2009. Setelah Subuhan, saya menyetel tivi yang menayangkan kemeriahan pesta tahun baru dari berbagai belahan dunia, lengkap dengan kejadian-kejadian--baik yang menyengkan pun yang menyedihkan. Di beberapa tempat terjadi kebakaran jelang tutup tahun, sementara penghuninya sedang asyik merayakan malam tahun baru di tempat lain. Tak terhitung jumlah kecelakaan lalu-lintas yang juga meningkat. Di Thailand ada satu tempat hiburan malam yang terbakar dan menewaskan puluhan orang di dalamnya akibat petasan yang digunakan untuk menyambut pergantian malam tahun baru.

Saat menyetel tayangan infotainmen, saya menyaksikan beberapa selebriti ditanya oleh wartawan mengenai harapan (resolusi) di tahun baru 2009. Saat pertanyaan serupa saya ajukan pada diri saya sendiri, saya hanya menjawab--nyaris tak terdengar karena memang hanya saya yang mendengar--saya ingin lebih baik dari tahun kemarin. Saya pikir pembaca blog ini juga memiliki keinginan yang sama agar di tahun 2009 kita menjadi lebih baik dalam segala bidang. Selamat tahun baru Masehi 2009. Sukses untuk kita semua!