Selasa, 08 Januari 2008

Semakin Banyak Saya Tahu ...


Semakin Banyak Saya Tidak Tahu

Sangat naif bila ada yang berkata: “Saya paling tahu.” Lebih tahu sedikit mungkin iya. Akhir-akhir ini saya kembali dibuat sadar betapa benar sebuah ungkapan yang berbunyi: Semakin banyak saya tahu, semakin banyak saya tidak tahu.

Blogger, saat berhasil membuat blog sendiri dan telah sedikit mahir memasukkan artikel plus gambar-gambarnya, jujur ada sedikit perasaan jumawa dalam diri saya. Dalam hati saya berkata: Sekarang saya adalah anak gaul yang telah berhasil berinteraksi di dunia maya dengan banyak orang dan tanpa batas tempat. Terpenting, sekarang, saya sudah lepas dari sebutan yang terkadang membuat saya minder sendiri: gaptek abizz! :-P

Selain perasaan jumawa tadi, saya sadar banyak sisi positif yang bisa saya ambil dari aktifitas baru saya sebagai seorang blogger. Yang paling terasa adalah meningkatnya semangat dan intensitas saya dalam menulis.

Pula, menjadi seorang blogger membuat saya terpacu membuka mata dan telinga lebih lebar. Ibaratnya begini, saya memiliki sebuah perusahaan yang baru saja me-launching produk terbarunya. Sebagai pemilik dan pengelola, untuk tetap survive dan dihargai khalayak, saya harus berpikir bagaimana memberikan yang terbaik bagi diri sendiri dan konsumen saya. Pendeknya, bagi saya, selain sebagai media komunikasi dan aktualisasi, menjadi seorang blogger merupakan ajang pertaruhan kredibilitas dan pencitraan diri (kata lain dari tebar pesona hehe). Dasar!

Di luar itu, entah saya tidak tahu apakah ini sikap yang wajar atau tidak. Dari yang sudah saya tahu itu, lagi-lagi sering muncul perasaan jumawa, perasaan hebat sendiri dalam diri. Betapa antusiasnya saya mana kala bercerita tentang dunia blogger kepada teman-teman saya seolah-olah saya paling tahu. Betapa antusiasnya saya mengenalkan hasil karya saya kepada orang lain. Sampai-sampai di kartu nama saya yang telah jadi jauh sebelum saya mengenal blog, yang jumlahnya ratusan itu, rela saya bercapek-capek ria menempeli alamat weblog saya satu-satu. Hmm kebayang kan? Teman satu kantor saya pun geleng-geleng kepala melihat kelakuan saya. Dan sudah bisa ditebak kemudian ia berkomentar: “Cape deh…” :-(

Saya tidak terlalu peduli dengan komentar tersebut, tapi saya sering berpikir betapa gilanya saya akhir-akhir ini. Bayangkan men, saking antusiasnya saya pada dunia maya, hampir tiap hari saya selalu datang ke kantor lebih pagi dari yang lainnya, dan pulang lebih terakhir (hanya untuk mencuri-curi waktu berinternet ria di sela-sela melaksanakan tugas kantor!). Bahkan di hari libur pun, saya habiskan waktu saya di depan komputer! Gila yah?

Nge-blog! Yah, inilah magnet yang membuat saya akhir-akhir ini begitu intens berhadapan dengan mesin yang terkoneksi dengan dunia tanpa batas. Beberapa waktu berjalan saya sangat puas dengan kreasi saya yang saya pikir sudah sangat perpect sekali. Namun setelah saya baca-baca lagi buku tentang blog dan saya lihat blog-blog karya orang lain, ya ampun ternyata masih banyak yang saya belum ketahui.

Blogger, ini memang dunia yang baru bagi saya. Baru kemarin-kemarin saya tahu apa itu posting, apa itu shoutbox, apa itu kode-kode HTML, template, navbar, sidebar, link… Sebanyak itu yang saya tahu, saya pikir saya telah banyak tahu. Tapi nyatanya kemudian saya masih meraba-raba apakah gerangan commenting system, gravatar, link manager, favicon, pagerank, site feed

Duhai, masih pantaskan saya berjumawa diri dengan apa yang saya capai, sementara saya baru menyadari sebanyak itu pula (mungkin malah lebih banyak lagi) yang belum saya ketahui. Oya, ini juga berlaku untuk hal-hal lainnya dalam kehidupan kita. Pesannya adalah; Jangan cepat puas dengan apa yang kita ketahui seolah-olah separuh dunia telah berada dalam kepala kita.

Salam blogger!

ZWANI.com - The place for myspace comments, glitters, graphics, backgrounds and codes
Semakin berat bebanku, semakin penuh tantangan hidupku. Aloha!