Selasa, 20 Mei 2008

From ‘Singgefou’ To Minangkabau


Pesawat 'Delay' dan Kelalaian Karena Belanja

Dengan memanfaatkan fasilitas wireless gratis yang disediakan pihak hotel, saya buka juga blog kesayangan yang sudah lama tidak di-posting ini…

Pagi ini, saya dan teman-teman kantor, plus bos rupanya, tiba di Bandara Internasional Minangkabau sekitar pukul setengah sepuluh. Dari Bandara Soekarno Hatta, sebenarnya kami berangkat dengan penerbangan pertama Garuda pukul 06.05 WIB, namun pesawat delay hingga satu jam lamanya. Oya, kami datang ke Minangkabau untuk keperluan pekerjaan. Selebihnya, biasa, jalan-jalan hehe…

Saat menulis catatan ini, saya sedang duduk sendiri di Lobi Hotel Pangeran Beach, Kota Padang, tempat kami rencananya menginap sampai hari Minggu, 25 Mei 2008. Di lobi hotel, tadinya saya berdua teman saya Agung, yang asyik menjeprat-jepret obyek yang tak jelas. Tapi kemudian dia memutuskan untuk istirahat di kamar. Payah emang dia:-P.

Sepeninggal teman saya itu, saya bingung apa yang harus saya lakukan, sementara untuk istirahat di kamar hotel saya sungkan:-(. Saya juga sudah sempat buka-buka email melalui laptop yang saya bawa dari kantor. Dengan memanfaatkan fasilitas wireless gratis yang disediakan pihak hotel, saya buka juga blog kesayangan yang sudah lama tidak diposting ini. Akhirnya saya putuskan untuk menulis artikel untuk blog sajalah. Lagian saya ingat komplen beberapa teman saya soal blog saya yang belakangan jarang diposting artikel baru. Hehe rupanya masih ada juga yang care sama blog saya ini:-)

Tapi apa yah yang akan saya tulis? Soal Ranah Minang nan Rancak Bana? Wah belum banyak yang saya ketahui karena hari-hari yang kami lewati di sini juga belum banyak. Belum banyak cerita untuk diceritakan selain masakan Ikan Bakar di sebuah restoran lesehan, di salah satu sudut kota yang kami cicipi tadi siang. Belum banyak. Jadi saya belum bisa bercerita banyak tentang nagari yang indah ini.

Paling saya mau menyentil sedikit soal lawatan kami, ciee,,, saya dan teman-teman kantor maksudnya, eh, bos juga rupanya, beberapa hari lalu ke Negeri Singa Air Putih, Singapura.

Sebenarnya, sebelum tiba di Kota Padang ini, kami pun juga ada pekerjaan kantor di Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) selama enam hari dari tanggal 11-16 Mei 2008. Di Batam kami menginap di Hotel Holiday Inn di daerah Marina pesisir. Oya, jauh sebelumnya, teman-teman sudah kasak-kusuk untuk memanfaatkan kesempatan tersebut untuk juga mengunjungi Singapura yang dari Kota Batam tinggal menyebrang naek fery. Ah sudahlah, tak ada salahnya juga saya sesekali berleye-leye mencicipi negara tetangga hehe…

Jumat pagi, 16 Mei 2008, kami akhirnya menyebrang dari Pelabuhan Batam Centre ke Pelabuhan Harbourfront Singapura. Perjalanan menggunakan fery menempuh waktu sekitar 50 menit. Untuk menyebrang setiap orang harus membeli karcis seharga Rp90 ribu, dan pajak fiscal Rp500 ribu per orang.

Dari Harbourfront, yang terhubung dengan stasiun kereta api bawah tanah yang supercanggih itu, kami menuju Orchard Road, yang merupakan salah satu tempat teramai di kota transit ini. Atas saran seorang teman, kami memutuskan menginap di Apartemen Lucky Plaza di Orchard, yang kebetulan bersebelahan dengan Mount Elizabeth Hospital.

Oya, rupanya salah satu apartemen yang kami sewa, dikelola orang Indonesia yang berasal dari Pontianak. Apartemen di sini juga banyak yang disulap menjadi kamar seperti kost-kostan yang disewakan murah-meriah bagi turis berkantong seadanya seperti kami:-) ini. Kami mengambil empat kamar yang satu kamarnya seharga Sing. $60 atau sekitar Rp420.000 per malam.

Keesokan harinya, Sabtu 17 Mei 2008, tentunya setelah puas berkeliling dan belanja di Takasimaya, Bugis Junction, dan entah apalagi nama toko dan mal yang sudah kami jelajahi, serta Lucky Plaza tentunya, kami kembali ke Pulau Batam untuk mengejar penerbangan Garuda pukul 16.05 WIB. Tapi karena kelalaian sendiri, karena terlalu asyik belanja bareng ibu-ibu itu, kami harus mengundurkan kepulangan kami hingga keesokan harinya dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam hoho…

Huh, sangat menyesal kami tidak sempat mengunjungi Patung Singa Air Marlion, di daerah City Hall, yang merupakan lambang dari negeri Lee Kuan Yew ini. Ini semua, setidaknya, gara-gara ibu-ibu yang keukeh lebih mementingkan urusan belanja ketimbang mengunjungi tempat-tempat eksotik di sana.

Makanya bu, kalau belanja inga-inga dong. Lagian ngapain jauh-jauh belanja mahal-mahal ke sana toh di Mangga Dua dan Tanah Abang jauh lebih murah. Dan itung-itung cinta produk dalam negeri yah nggak?

Yo weslah. Hari ini, Selasa, 20 Mei 2008, tepat dua hari setelah lawatan kami ke Batam-Singapura-Jakarta, dan kami sudah berada di Nagari Minangkabau. Dan teman saya si Agung itu, yang tadinya dia sudah turun dari kamar ketika artikel ini baru setengah jadi, eh dia sudah masuk ke kamar hotel lagi. Katanya dia mau pergi keliling Kota Padang naik angkot, tapi ia mau ganti celana pendek dulu katanya. Mungkin biar dikira turis beneran kali:-D