Senin, 23 Februari 2009

Djarum Black Innovation Awards 2009


Belajar Menjadi Bangsa yang Unggul

Kalau kita bicara inovasi, Jepang adalah sebuah negara yang sangat pas untuk dijadikan percontohan. Melalui ajang Black Innovation Awards (BIA) 2009, yuu mari kita dukung bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan unggul dalam bidang inovasi.


Kawan, sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun di bawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam bidang teknologi. Ketika restorasi Meiji (Meiji-ishin) atau masa perubahan (revolusi) struktur politik dan sosial di tahun 1866 sampai 1869, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan mulai membuka diri pada negara luar.

Kemiskinan sumberdaya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain. Tanpa bermaksud membanding-bandingkan, coba Kawan perhatikan kondisi sumberdaya alam negeri kita yang melimpah (baca: gemah ripah lohjinawi), namun rakyatnya masih banyak yang hidup melarat, di bidang lain pun setali tiga uang alias samimawon (tapi mudah-mudahan tidak permanen yah hehe)..

Rentetan bencana di Jepang pada 1945 tidak membuat bangsa ini habis. Dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, kekalahan dalam beberapa perangnya, dus dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo, tidak membuat bangsa ini jatuh terpuruk berlama-lama. Berkat disiplin dan kerja keras yang sudah menjadi urat nadi mereka, Jepang akhirnya bisa bangkit dari keterpurukan dan kini menjadi salah satu negara yang sangat maju hampir di segala bidang.

Seperti diketahui, dalam beberapa tahun pasca rentetan bencana di tahun 1945 itu, Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen). Beberapa perusahaan yang hampir bangkrut, seperti perusahaan elektronik milik Matsushita Konosuke yang usahanya hampir tersingkir di tahun 1945, masih mampu merangkak mulai dari nol sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Begitupun dengan Akio Morita yang awalnya jadi tertawaan ketika menawarkan produk Cassete Tape-nya tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya.

Kawan, Jepang sebenarnya bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Tengok saja Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman. Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics, tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk.

Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah hingga akhirnya bisa diterima oleh banyak negara di dunia.

Dengan didiplin dan kerja keras, bangsa kita pun sebenarnya bisa menjadi besar, terutama dalam bidang inovasi dan teknologi, seperti halnya bangsa Jepang. Apalagi kini PT. Djarum (produsen Djarum Black), sebagai sebuah perusahaan yang sangat peduli pada kreasi dan inovasi anak-anak muda Indonesia, ikut memfasilitasi dengan menggelar Black Innovation Awards 2009. Melalui ajang ini kita harapkan bisa mencetak para inovator yang akan membawa bangsa kita menjadi bangsa yang besar dalam bidang inovasi dan teknologi. Yuu mari…

Jumat, 20 Februari 2009

Fenomena Ponari dan Program CSR PT. Djarum


Cibiran Mahalnya Biaya Kesehatan

Sudah beberapa minggu ini, kita dihebohkan oleh bocah cilik asal Jombang, Jawa Timur, bernama Ponari yang tiba-tiba memiliki kemampuan mengobati berbagai penyakit dengan sebuah batu yang dicelupkan ke dalam air minum (baca: air kobokan).


Alkisah pada suatu hari Ponari sedang bermain di bawah guyuran hujan deras ditingkahi sambaran petir. Tiba-tiba bocah kelas III SD itu kemasukan hawa panas, seperti baru terkena sambaran petir. Saat itulah, tiba-tiba muncul batu sebesar kepalan tangan, berwarna kehitaman. Batu ini, oleh Ponari, dibawa pulang. Oleh neneknya, batu itu sempat dibuang. Namun, menurut cerita, batu tersebut muncul kembali di rumahnya.

Ihwal berita Ponari bisa mengobati penyakit, terjadi setelah salah seorang tetangganya menderita sakit. Tanpa sadar, Ponari memberi minuman air putih, yang dicelupi batu itu. Menurut pengakuan beberapa warga dusun, orang yang diberi minuman Ponari bisa sembuh. Peristiwa ini menjadi bahan pembicaraan warga di lingkungan tempat tinggal Ponari.

Selanjutnya, dari mulut ke mulut cerita itu pun menyebar ke berbagai tempat: bahwa di Dusun Kedungsari, muncul dukun tiban yang bisa mengobati segala macam penyakit. Puluhan ribu orang pun kemudian berbondong-bondong ke sana. Calon pasien yang datang kebanyakan adalah warga yang frustrasi karena penyakitnya tak kunjung sembuh meski sudah berobat ke dokter. Ada pula yang karena tak sanggup dengan tingginya biaya pengobatan di rumah sakit, akhirnya memilih pengobatan ala Ponari.

Luar biasa fenomena Ponari, seorang anak bau kencur yang sebelumnya sangat miskin kini mendadak kaya-raya (penghasilannya dari mengobati orang kabarnya Rp60 juta per hari). Ia juga sangat terkenal dan mulai memiliki magnet tersendiri. Bayangkan Gubernur Jawa Timur dan Menteri Kesehatan pun pernah terlibat adu argumen di media massa dikarenakan makin hari jumlah pasien Ponari makin membengkak sehingga membuat gerah berbagai pihak, termasuk aparat keamanan, pamong praja dan departemen yang mengurusi masalah kesehatan. Tragisnya, akibat berdesak-desakan sewaktu antre di gang sempit menuju tempat praktek sang dukun cilik, beberapa orang tewas terinjak-injak.

Seperti halnya Gubernur Jatim Soekarwo, beberapa pihak menuding fenomena Ponari merupakan cermin dari buruknya layanan dan mahalnya biaya kesehatan, meski kemudian ditampik oleh Menteri Kesehatan Dr. Siti Fadilah Supari. Bahkan tanpa tedeng aling-aling, seperti dikutip dari situs www.tempointeraktif.com, Menkes malah menyalahkan rasionalitas masyarakat. “Ada hubungannya dengan kejiwaan,” tandasnya ringan.

Kawan, kita tentu memiliki opini sendiri berkenaan dengan fenomena Mponori eh, Ponari ini. Sebagai orang yang beradab, kita percayakan saja kepada pemerintah untuk melakukan langkah-langkah yang terbaik bagi kepentingan masyarakat. Selebihnya kita bisa menaruh harap pada perusahaan-perusahaan besar seperti PT. Djarum (produsen Djarum Black) melalui program Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)-nya. Misalnya, pada saat PT Djarum menggelar even-even besar, bisa diselingi aksi sosial semisal pengobatan gratis untuk masyarakat kurang mampu. Bravo PT Djarum, Bravo Djarum Black!

Kamis, 19 Februari 2009

Autoblackthrough Goes to Campus 2009


Baghi yang Mudha, yhang Punya Ghayaa…

Djarum Black Autoblackthrough Goes to Campus merupakan salah satu ajang yang digagas Djarum Black untuk mendorong minat para pencinta modifikasi, khususnya di kalangan mahasiswa tanah air. Dengan adanya acara ini diharapkan para mahasiswa bisa menyalurkan minat mereka pada hal-hal yang positif, imajinatif dan inovatif di bidang modifikasi.


Perkembangan dunia modifikasi di tanah air terbilang cukup pesat, hal ini bisa dilihat dari banyaknya even yang diadakan berkenaan dengan modif-memodif, terutama gelaran yang digagas Djarum Black, yakni Autoblackthrough (ABT) Goes to Campus. Sebagai penggagas, rupanya Djarum Black melihat trend modifikasi mobil yang digandrungi kalangan muda ini membutuhkan wadah yang tepat agar hasrat dan kreatifitas mereka bisa ditampung di arena kompetisi.

Berbagai institusi kampus baik di dalam maupun di luar Jakarta, telah pernah menjadi venue gelaran ABT Goes to Campus ini. Sebut saja Universitas Warmadewa Denpasar, Undip Semarang, Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Esa Unggul dan lain-lain. Hampir di setiap gelaran ABT Goes to Campus, menunjukkan animo yang cukup besar dari para otomania.

Oya, kalau kita berbicara hobi modif memodif mobil, tentunya kita berbicara pada sebuah kondisi dimana finansial menjadi sangat menentukan. Artinya, tidak bisa dipungkiri loh, modif-memodif adalah sebuah hobi yang mahal dan penuh prestise tinggi. Mungkin hanya mereka yang berada pada strata sosial tertentulah yang bisa menyalurkan hasrat modif-memodif ini. Jadi, sungguh beruntung bagi mereka yang memiliki talenta luar biasa, dan talenta itu didukung oleh kondisi yang sangat memungkinkan bagi penyaluran ke arah yang positif.

Namun, bagi para pemuda yang kondisi ekonomi keluarganya pas-pasan seperti saya, tidak usah berkecil hati, Kawan. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menyalurkan hobi kita pada hal-hal yang positif, dan hobi tersebut tidaklah terlalu menguras kocek. Contohnya hobi menulis di blog. Dan ternyata, PT Djarum tak hanya memberi penyaluran bagi mereka yang memiliki hobi yang difficult to find, tapi juga memberi penyaluran bagi yang menyukai dunia kepenulisan melalui media blog. Ajang tersebut, yakni Djarum Black Blog Competition, tentu saja sangat kita apresiasi sekali.

So, banyak cara dan banyak kesempatan untuk maju kalau kita mau berusaha. Seperti kata Kak Rhoma; ”…Baghi yang mudha, yhang punya ghaya… Rambathe ratha hayo. Singhsingkanh lenganhh bajuh kalau kitha mau majuh…”

Selasa, 17 Februari 2009

Autoblackthrough


Kiblat Modifikasi Mobil di Tanah Air

Bagi orang yang termasuk awam seperti saya, kata-kata “Autoblackthrough” adalah kata-kata yang asing. Namun tidak bagi mereka yang telah sering mengikuti even ini tentunya…


Dari sebuah surat kabar online, saya mendapat informasi even Djarum Black Autoblackthrough ternyata merupakan ajang modifikasi yang keberadaannya ternyata menjadi salah satu barometer atau kiblat modifikasi mobil di Tanah Air. Hebat yah…

Mengusung tema ”The Hottest Hi-Tech Modified Motorshow,” ajang ini juga membuktikan eksistensinya dengan tingginya animo peserta dan pengunjung, mulai dari tahun 2004 hingga 2008, dengan jumlah partisipan mencapai lebih dari 1.000 mobil dan angka pengunjung di enam kota lebih dari 200 ribu orang.

Sebagai tahap awal atau tahap penjaringan best of the best, panitia menggelar even ini di beberapa kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Medan, Makassar, Balikpapan dan Jakarta. Para pemenang di tiap kota akan diadu untuk memperebutkan trofi The Champion of Final Battle D Black Autoblackthrough yang digelar di penghujung tahun di Jakarta.

Selain berkesempatan menyaksikan performa mobil-mobil keren hasil modifikasi para jawara-jawara di tiap kota, para pengunjung bakal dihibur dengan berbagai acara mulai dari acara Glow-go Dance, Live Band Performance, Fashion Show, Pool Attraction, Black Lounge, GameXone, Djarum Black Photo Garage, dan ajang pemilihan Miss Autoblackthrough yang dipandu oleh MC berbakat.

Dukungan Intelligent Lighting dan non-stop musik, serta permainan apik para DJ profesinal pada turn table, akan membuat pengunjung larut dalam suasana entertainment yang tak ditemukan di ajang serupa lainnya. Jadi kita tunggu saja even ini di tiap kota yang telah ditentukan, dan kemudian grand final yang akan diadakan di Jakarta di penghunjung tahun 2009 nanti!

Senin, 16 Februari 2009

Djarum Black Night Slalom 2009


Mengintip dari Jurnal Bogor

Pagi tadi, dalam perjalanan dari Bogor menuju Jakarta menumpang KRL Ekonomi, iseng-iseng saya membeli sebuah koran lokal, Jurnal Bogor. Di halaman olahraga saya temui artikel mengenai liputan kejuaraan Djarum Black Night Slalom 2009 di Kota Hujan.


Namun sayang seribu sayang, koran yang rencananya akan saya jadikan sumber penulisan mengenai even Djarum Black Night Slalom 2009 yang digelar di Bogor Nirwana Residence, 14 Februari 2009 tersebut, tertinggal di counter pulsa di Stasiun Kalibata saat saya membeli pulsa Esia. Hmm…sialing kaing sialing kaing…

Pelajaran moral nomor 1.350 pun saya petik; Ketika kita mendapat sesuatu yang sangat berguna bagi misi yang sedang kita jalani, akan terjadi eufhoria alias kesenangan yang berlebihan. Tanpa kita sadari kita sering melupakan hal yang temeh dan lebih fokus pada tujuan ketimbang proses atau alat yang telah kita miliki. Jadi, seperti apapun suasana yang kita hadapi, jangan terlena dan tetaplah selalu waspada! Itu pelajaran moralnya, boi!

Meski kehilangan salah satu sumber informasi, tentu saya tidak sampai kehilangan akal. Apa gunanya teknologi internet yang membuat kita bisa mengakses informasi apapun dalam hitungan detik, terlebih bila keyword yang kita masukkan di search engine berhubungan dengan sebuah even yang cukup menyita perhatian. Dan, even tersebut adalah Djarum Black Night Slalom 2009, yang sudah tidak diragukan lagi kehebohannya.

Dari beberapa artikel yang saya temui di dunia maya, saya dapati informasi Djarum Black Night Slalom 2009 mendapat animo yang cukup luar biasa dari khalayak pencinta otomotif. Peslalom asal Jawa Barat, Andriana Yunial akhirnya berhasil merebut juara di kelas umum dengan catatan waktu terbaik 31,40 detik. Di kelas A1 Slalom, peringkat pertama ditempati M. Hermawan dari DKI Jakarta dengan catatan waktu 1:4,45 detik, dan di kelas F diraih Dika CH. dari Jawa Timur dengan waktu 0:32,04 detik.

Menariknya, Djarum Black Night Slalom 2009 juga memiliki Kategori Wanita Pemula yang untuk peringkat pertama diraih oleh Anna dari Jawa Timur dengan catatan waktu 1:14,72detik dan Kejuaraan Tim Club yang peringkat pertamanya diraih tim HRVRT (Dika CH, M Hermawan, Rihan Variza) dengan catatan waktu 3:17,21 detik.

Even Djarum Black Night Slalom 2009 akan dilanjutkan di kota lainnya yakni Solo 28 Februari 2009, Malang 30 Mei 2009, Denpasar 13 Juni 2009, Serang pada 24 Oktober 2009, Bandung 14 November 2009 dan Grand Final di Jakarta pada 28 November 2009. So...prepare your car, prepare your heart and let's joint the event, begitu pesan dari salah satu postingan di situs www.autoblackthrough.com bruur..

Jumat, 13 Februari 2009

Djarum Black Motodify


Salut untuk Para Kreator!

Hampir di setiap pelenyelenggaraan Djarum Black Motodify yang digelar oleh Djarum Black baik dalam skala lokal, regional maupun nasional, selalu dipenuhi antusiasme para pencinta motor. Itu yang saya baca di beberapa artikel ketika memasukkan keyword Djarum Black Motodify di search engine.


Kenyataannya memang seperti itulah, bung. Even yang sangat ditunggu para bikers mania di seantro nusantara ini selalu menjadi semacam muara bertemunya ide, kreasi, inovasi, prestasi dan hal-hal lainnya yang positif di bidang otomotif. Jadi tak terlalu mengada-ngada bila setiap digelarnya Djarum Black Motodify hampir selalu disesaki antusiasme para penggila motor.

Saya sendiri sempat mengira orang-orang yang gemar memodifikasi motor adalah orang-orang gila dan kurang kerjaan. Bayangkan, motor yang masih dalam kondisi mulus bahkan ada yang baru keluar dari dealer yang dibeli dengan harga jutaan rupiah rela dipreteli seperti perlakuan terhadap ikan bakar saja (hingga keliatan tulang-tulangnya loh!). Entah berapa fulus yang dihabiskan untuk membeli perkakas (onderdil) yang diperlukan untuk menciptakan sebuah karakter motor yang diinginkan. Hmm…

Itulah mengapa, seperti yang gw bilang tadi, orang-orang yang gila memodifikasi motor adalah orang-orang yang kurang waras dan kurang kerjaan. Namun, anggapan ini perlahan-lahan mulai sirna setelah saya melihat beberapa motor hasil modifikasi yang diikutkan pada beberapa lomba (terutama) yang memang luar biasa, brur. Nilai sebuah motor modifikasi yang berhasil memenangkan lomba, atau minimal dipandang unik dan nyentrik, ternyata bisa dua hingga tiga kali lipat dari harga awal motor tersebut tatkala belum dimodif. Lumayan kan hobi nyentrik ini?

Tengok saja motor milik John Syahrul yang berhasil meraih predikat The Best Black Bike se-Indonesia raya di ajang Djarum Black Motodify 2008. Bukan main pokoknya kreasi pria asal Pekanbaru ini. Ia merubah Suzuki Satria FU miliknya menjadi lebih sangar bergaya superbike ala Yamaha R6. Pokoknya top pisan dan salutlah buat para kreator motodify dan terutama penyelenggara tentunya, Djarum Black!

Djarum Black Slimznation


It's Competition

Para blogger atau tetamu sekalian yang kebetulan membaca postingan di blog ini, mohon maaf bila tema yang ditulis dalam blog ini terkesan agak dipaksakan supaya si keyword bisa tercover dalam artikel. Maklum ini demi memenuhi persyaratan kompetisi chhoooiiyyy:-P..

Membaca artikel berjudul "Final Djarum Black Slimznation Invaders Ramaikan Tutup Tahun 2008, Jakarta (31/12)", yang di posting di www.autoblackthrough.com, saya tiba-tiba membayangkan betapa gemuruh dan meriahnya suasana acara ketika itu. Apalagi event ini diselenggarakan bertepatan dengan malam tutup tahun 2008. Hmm ashoooyyyyy….

Final Invaders... itulah tema yang diusung Djarum Black dalam acara Djarum Black Slimznation yang digelar tanggal 31 Desember 2008 di Embassy itu. Event ini memang acara terakhir Invaders untuk tahun 2008 brurr,, setelah sebelumnya diadakan di dua kota yaitu Jakarta dan Bali. Yang istimewa, bila acara sebelumnya menggaet DJ ternama seperti John Digweed, Nick Warren dan Sasha (siapa ini?) untuk menghibur para clubbers, kali ini acara terakhir di tahun 2008 turut memboyong Funkagenda dan Karizma sebagai sang aktor di balik turn table-nya (gitu chooong..!!).

Mendengar nama-nama DJ yang ikut meramaikan acara Djarum Black Slimznation seperti John Digweed, Nick Warren, Sasha, Funkagenda dan Karizma, rasanya sudah cukup menggambarkan betapa hebohnya acara ini yah... Sayang gw (biar kerenan pakai gw!) ga ada di tempat waktu acara ini berlangsung. Andai saja gw ada di TKP tentunya acara akan tambah bergemuruh dan meriah hahahaha….(Ngaco yah?).

Oke, hanya inilah yang bisa gw (masih gw nih?) tulis untuk Djarum Black Slimznation (hehe keliatan bgt maksa buat masukin keyword-nya yah). Bukan, maksud “saya”, kita anak-anak muda akan sangat mendukung kegiatan apapun, berbentuk apapun dan di manapun, sepanjang positif dan bisa merangsang kreasi, edukasi, imajinasi, inovasi, periuk nasi, blablabla….

Kamis, 12 Februari 2009

Djarum Black Slimz


Apresiasi Terhadap Pedagang Kecil

Sudah lebih tiga tahun Mbak’e Titi berdagang rokok menggunakan gerobak di pinggir jalan dekat kantorku di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur. Dari mulai kemalingan hingga gerobaknya diciduk aparat Kamtib, adalah segelintir pengalaman yang cukup menyedihkan bagi pedagang kecil asal Kuningan ini.

Kawan, bangsa ini ga mungkin bisa menyepelekan begitu saja kontribusi para wirausahawan rendah terhadap pertumbuhan ekonomi makro (hmm..hebat yah bahasanya, padahal ga ngerti loh hehe). Lanjut yah, tanpa adanya mereka, rasanya mustahil perekonomian kita bisa stabil. Makanya, sudah sepatutnya kita harus memberikan apresiasi kepada para pedagang kecil seperti Mbak’e Titi yang telah ikut menghidupkan perekonomian bangsa.

Namun, perlakuan aparat terhadap mereka terkadang sangat menyedihkan. Seringkali, dengan alasan mengganggu ketertiban umum, aparat Kamtib melakukan penyerobotan seenaknya aset milik para pedagang kecil tersebut.

Secara pribadi saya tidak begitu terganggu dengan keberadaan para penggerak roda perekonomian di level paling bawah itu. Malah sebaliknya, saya pikir eksistensi mereka cukup membantu meringankan para konsumen yang merasa terlalu ribet bila harus pergi ke supermarket atau swalayan hanya untuk membeli sebungkus rokok atau sebotol minuman dingin, misalnya. (Oh, pemerintah, pemerintah, tolong jangan mengkambinghitamkan pedagang kecil!).

Saya pun tidak begitu paham apakah ada korelasi antara aktivitas pedagang kecil yang membuka lapak/gerobak di pinggir-pinggir jalan dengan tingkat kemacetan lalu lintas. Kalaupun memang terbukti ada, seperti di pasar tumpah itu, saya pikir yah peraturan memang harus ditegakkan. Namun bagaimana dengan yang hanya berdagang secara sendiri-sendiri di pinggir jalan dan tidak sampai memakan badan jalan seperti Mbak’e Titi dong…

Saat gerobak Mbak'e Titi diciduk aparat Kamtib beberapa bulan lalu, ia terlihat sangat terpukul. Bagaimana tidak, gerobak yang diciduk tersebut adalah satu-satunya alat baginya untuk mencari nafkah. Coba pikir, umpamanya dalam satu hari ada sekitar seribu gerobak yang diciduk aparat. Sudah barang tentu kejadian ini akan sangat berpengaruh pada panjualan prodak-prodak seperti rokok, atau makanan dan minuman ringan.

Jadi, menurut hemat saya, para pengusaha besar yang rantai distribusi prodaknya hingga menyentuh para pedagang kecil ini, sudah seharusnya memberikan apresiasi kepada mereka. Terutama para pengusaha yang prodaknya cukup laku seperti prodak dari PT. Djarum yang baru-baru ini mengeluarkan prodak bernama Djarum Black Slimz.

Suer, ini bukan dibuat-buat, saat saya bertanya kepada Mbak’e Titi bagaimanakah penjualan Djarum Black Slimz di gerai eh gerobaknya, ternyata cukup laris loh (hehe bukan karena mau ikut kompetisi yah). Ia juga sangat senang saat saya membidikkan lensa kamera ke arahnya, termasuk saat saya suruh-suruh memamerkan Djarum Black Slimz ala SPG-SPG profesional. Mbak’e mau aja.

Satu saja keyword dari Mbak’e Titi kepada saya, katanya ia tidak akan menolak bila suatu saat Djarum Black Slimz memberikan apresiasi, sekaligus promosi prodak tentunya, berupa bantuan gerobak Djarum Black Slimz kepada pedagang kecil seperti dirinya hehehe….

Jangan Takut untuk Berkompetisi


Dengar Apa Kata Pak Jawaharhal

Beberapa teman yang memiliki blog pribadi saya anjurkan untuk mengikuti kompetisi blog yang diadakan Djarum Black. Ada yang menyambut sangat positif, ada pula yang langsung keder tak percaya diri.


Kawan, mantan PM India Jawaharlal Nehru yang kesohor itu pernah berkata: “Success often comes to those who dare to act. It seldom goes to the timid who are ever afraid of the consequences.” Artinya kira-kira; sukses seringkali diraih oleh mereka yang berani bertindak. Sukses jarang sekali berpihak pada mereka yang penakut yang selalu takut pada konsekuensi-konsekuensi.

Ungkapan ini terasa pas diperdengarkan bagi mereka yang tidak begitu yakin terhadap kemampuan diri mereka sendiri, sehingga seringkali muncul pertimbangan-pertimbangan yang memberatkan. Tahukah engkau, kawan, karena sikap kurang percaya diri dan fokus pada pertimbangan-pertimbangan, kita kian jauh kepada tujuan yang kita inginkan.

Saya cukup apresiatif kepada teman satu kantor saya, sebut saja namanya Wance. Saat saya beritahu mengenai Djarum Black Blog Competition, dia langsung teringat ‘nasib’ blog bikinannya. Malang, karena sudah lama tak terurus rupanya, si Wance lupa paswordnya sendiri. Namun ia tidak kehilangan akal (otaknya masih nangkring di jidatnya rupanya!), ia pun langsung membuat username baru sehingga terciptalah sebuah blog baru bikinannya yang langsung diikutkan di ajang Djarum Black Blog Competition.

Hebatnya, artikel di blog si Wance yang berkenaan dengan kompetisi tentu saja, sudah lebih banyak terposting daripada postingan saya sendiri yang notabene telah lebih dulu meregistrasi kepesertaan di ajang bergengsi ini hebat yah...

Bagi saya dan mungkin bagi si Wance yang ngakunya masih teman saya itu:-P, tak penting apakah nanti kami akan masuk dalam nominasi atau tidak. Kalaupun masuk, tentu kami tak bakal sanggup menolak takdir yang datang mak…Poin dari keikutsertaan ini, menurut hemat kami adalah keberanian mengambil langkah demi menggapai tujuan yang kita inginkan. Jangan menyerah pada konsekuensi-konsekuansi, karena arwah Pak Jawaharlal, mungkin akan sangat tidak simpatik kepada kita nantinya. Maksudnya kalau langkah yang kita ambil itu tidak sejalah dengan pemikiran beliau, kan kita sendiri yang rugi, boi…

Jadi, saya anjurkan kepada kawan-kawan boi and gels sekalian, jangan menyia-nyiakan kesempatan yang ada, mumpung masih muda, bung! Meskipun kesempatan tersebut kelihatannya sepele saja (yang penting positif yah) dan termasuk remeh-temeh kelihatannya, hajar aja bleh. Sukses buat kita semua!

Selasa, 10 Februari 2009

Canon EOS 450D

Dua minggu lalu, saya seperti mendapat durian runtuh. Seorang teman melego kamera pro senilai Rp8 juta dengan hanya setengah harga kepada saya.

Sejak memiliki kamera pro sendiri merk Canon EOS 450D, kini saya mulai (lebih) mencintai dunia fotografi. Saya membeli digital SLR ini dari seorang teman yang kebelet pengen memiliki gadget blackberry yang saat ini memang sedang mewabah di kalangan anak muda. Meski saya beli dalam kondisi seken, namun kondisinya masih bagus loh.. Masih ada garansinya lagi. Beruntung benar awak nih…

Sekedar informasi, Canon EOS 450D dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti fungsi Integrated Cleaning System, 14 bit analog-digital (A/D) conversion, 2 AF modes dan tentunya diperkuat dengan prosesor gambar DIGIC III. Perpaduan seluruh teknologi ini akan menghasilkan foto dengan kualitas prima. Kamera jenis ini didesain khusus tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan para fotografer profesional, namun juga para pemula seperti saya yang menggemari dunia fotografi.

Itu hanya segelintir keunggulan kamera yang memiliki 9 titik AF yang cepat dan akurat dengan titik tengah yang dapat bekerja lebih cepat dengan lensa bukaan f/2.8. Saya sendiri sebetulnya belum terlalu paham teknik fotografi. Sama seperti orang awam lainnya, selama ini saya hanya asal jepret dengan sense of art seadanya saja. Namun, ketahuilah kawan, meski hanya otodidak dan amatir, saya cukup berbangga karena jepretan saya pernah menghiasi cover sebuah majalah instansi loh hehehe…

Dengan kamera ini, saya berharap sedikit demi sedikit bisa mengembangkan kemampuan teknis fotografi. Syukur-syukur bisa menunjang kegemaran saya menulis di blog pribadi. Apalagi bila blog pribadi tersebut kini diikutkan pada kontes Djarum Black Blog Competition. Suer, ini kontes blog pertama saya sejak saya mulai nge-blog di penghujung 2007 lalu loh..

Syukur-syukur, dengan kamera ini saya bisa mengabadikan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan even Djarum Black seperti Djarum Black Slimz, Djarum Black Slimznation, Djarum Black Motodify, Djarum Black Night Slalom, Autoblackthrough, Autoblacktrhough Goes to Campus, Blackinnovationawards, Blackinnovationawards Goes to Campus, Black in News, Black Car Community, Black Motor Community atau Black Community hehehe…

Senin, 09 Februari 2009

MLM dan Djarum Black Blog Competition


Berpikir, Berbuat dan Berbuah Positif

Akhir-akhir ini saya menggandrungi sebuah dunia baru yang bagi sebagian orang mungkin agak sedikit ‘beler’ bila mendengarnya, multy level marketing alias MLM. Tak hanya bermanfaat secara ekonomi, bergelut di dunia satu ini ternyata baik untuk pengembangan kerpribadian. Itu bagi yang berpikir positif dan mau berusaha, tentunya.


Boi, banyak hal yang bisa kita lakukan dalam hidup ini yang membuat kita bisa meningkatkan taraf hidup baik secara intelektual, kepribadian, sosial bahkan finansial. Hal tersebut ternyata tidak terlalu sulit untuk dilakukan sepanjang ada kemauan dan keberanian untuk memulai. Dan, satu lagi jangan pernah takut untuk gagal karena kesuksesan dibangun dari banyak kegagalan. Begitulah kata-kata orang bijak, boi.

Secara sadar, saya mulai melakukan apa yang dipetuahkan para bijak bestari; berpikir positif, melakukan hal positif, untuk meraih hal yang juga positif. Saya memilih bergabung di bisnis MLM karena saya pikir hal tersebut cukup rasional dan positif untuk dilakukan oleh siapa saja, dengan modal investasi yang tidak terlalu besar tentunya. Karena banyak sekali MLM yang beredar di pasaran, saya pun memilih MLM yang memiliki karakteristik yang saya anggap cukup baik reputasinya, minimal di mata saya.

That's right, boi, ibarat bercocok tanam, saat ini saya baru menyebar bibit sembari mencari-cari pupuk dan formulasi yang cocok agar tanaman saya lekas berbuah. Tidak muluk impian saya terjun di bisnis MLM; saya ingin memiliki relationship dengan banyak orang, sembari mengembangkan kemampuan komunikasi saya. Kalaupun di kemudian hari saya dinilai berhasil di bidang ini, itu saya anggap sebagai bonus saja.

Oya, saya pun tak pernah melupakan hobi sedari kecil, yakni menulis. Namun karena kesibukan baru di dunia MLM itu, belakangan saya sudah agak jarang mem-posting blog pudel saya dengan artikel baru. Tetapi, sebuah berita baik dan terkesan 'kompor' nyatanya memompa semangat saya untuk lebih banyak menghasilkan tulisan lagi. Berita baik tersebut adalah kompetisi blog yang diselenggarakan oleh Djarum Black atau dikenal dengan Djarum Black Blog Competition.

Secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada Djarum Black. Adanya kabar baik ini membuat saya semakin terpacu untuk menulis banyak hal, terutama berkaitan dengan kompetisi tentu saja, dan mem-postingnya di blog saya. Berharap saya akan lebih banyak anak muda yang memiliki semangat untuk memperbaiki diri dengan jalan berpikir, berbuat, dan, siapa tahu, bisa berbuah positif. Bravo, para boi dan gels blogger!