Rabu, 12 Desember 2007

Pesan Moral Film Horor Indonesia


Untuk Para Koruptor dari Hantu Paling Mulia di Dunia

Mereka tidak korupsi, bila pun ada yang merasa takut atau pura-pura takut, itu dasar orangnya saja yang penakut. Mereka juga tergolong makhluk yang ikhlas, bayangkan dengan bumingnya film horor yang mengeksploitasi keberadaan para hantu itu, toh mereka tidak meminta royalti sepeser pun dari keuntungan tersebut. Dan yang terpenting, mereka telah menghibur masyarakat kita yang sudah terlalu jenuh dengan berita korupsi yang tidak ada habis-habisnya di republik “horor” ini.

Terlepas dari pro-kontra film horor yang katanya tidak memberikan nilai-nilai edukasi kepada masyarakat penonton kita, ada pertanyaan menarik seputar film horor made in Indonesia yang belakangan marak diproduksi. Mengapa film horor banyak digemari masyarakat? Ternyata, salah satu faktornya karena hantu-hantu kita adalah hantu yang paling mulia di dunia. Nah, gimana ceritanya?

“Coba saja Anda saksikan film horor Indonesia. Pasti hantu atau setan dalam film horor Indonesia bisa memberi nasihat moral yang mencerahkan,” kata budayawan dan sineas Garin Nugroho saat memberikan orasi budaya bertema Pendidikan Karakter Kunci Kemajuan Bangsa, di Jakarta, belum lama ini.

Garin mengatakan, ada sebuah film horor yang menampilkan cara-cara memperoleh kekayaan dengan cara yang instan. Misalnya, dengan menjadi hewan. Orang yang ingin kaya menjadi hewan lalu mengambil uang. Namun, sang dukun menasihatinya, kalau mau mengambil uang, ambillah uang para koruptor.

“Lha kalau begini, tidak usah ada KPK alias Komisi Pemberantasan Korupsi. Semua hewan jadi-jadian kumpul, lalu mengambil uang para koruptor. Tidak perlu alat penyadap. Cukup konsesi para hewan jadi-jadian itu saja,” kata Garin Nugroho seolah mentertawakan realitas bangsa ini.

Para pembaca yang budiman (berbudi dan beriman), anekdot/ilustrasi di atas rasanya agak sedikit nyambung dengan kondisi kekinian kita dewasa ini. Pertama, soal fenomena film horor kita yang belakangan ini sangat digandrungi masyarakat (terutama kalangan muda), plus dengan kontroversi yang membuntutinya. Kedua, tanggal 9 Desember lalu diperingati sebagai Hari Anti Korupsi Sedunia.

Kita sadar, bahwa sebenarnya dampak dari ulah para koruptor yang menjarah uang rakyat memang jauh lebih pedas dari sekedar mendebatkan film-film bergenre horor. Meminjam istilah Wapres Repubik mimpi Jarwo Kwat--that’s right brother. Meski sama-sama kita pahami, tentu ada saja ekses yang bisa timbul dari film yang “hanya” menawarkan nuansa berdarah-darah dan hantu-hantuan. Toh tidak semua orang bisa mengambil benang merah (pesan) yang positif dari sebuah film. Seperti Mas Garin Nugroho itu loh…

Banyak yang berpendapat korupsi adalah penyakit kronis bangsa ini. Rasanya kita sangat sepakat sekali, brother!:-P Ingat pernyataan Bung Hatta, Prof Dr Sulmitro dan Kwik Kian Gie yang mengatakan korupsi sudah membudaya di negeri ini. Dari korupsi remeh-temeh seperti dalam proses pembuatan KTP di kelurahan hingga korupsi kelas kakap seperti kasus BLBI yang merugikan negara lebih dari Rp 650 triliun. Masya ampun.

Akibat korupsi, yang merusak sendi-sendi perekonomian makro, kita menjadi bangsa yang tidak pernah bisa bangkit seperti tetangga kita, Malaysia dan Singapura. Padahal, beuh, katanya negara kita kaya akan sumberdaya alam yang melimpah dari Sabang sampai Merauke. Ingat sebuah julukan yang disematkan bagi negeri ini: “Negeri Untaian Zamrud Khatulistiwa”. Di dalam perut bumi kita terdapat kekayaan yang melimpah ruah dari mulai batu mulia, gas, minyak bumi dan sumberdaya air. Soal tanah, negeri kita juga terkenal sangat subur. Kelompok Koes Plus bahkan mengibaratkan tanah kita sebagai tanah syurga, lempar tongkat saja bisa tumbuh jadi tanaman. Hebat yah?

Brother, inilah fakta tentang bangsa kita yang tercinta ini. Meski sumberdaya alam kita melimpah, tapi kita termasuk dalam kategori negara miskin. Dari sisi utang, menurut data Departemen Keuangan per Maret 2005, utang kita mencapai Rp 1.282 triliun. Pengangguran untuk tahun 2007 mencapai lebih dari 15 juta orang. Angka kemiskinan? Jangan dikata, hampir separoh dari jumlah penduduk yang mencapai 230 juta jiwa.

So, mari kita sama-sama camkan dalam diri kita bahwa korupsi adalah tindakan tidak terpuji yang bisa menghancurkan bangsa ini hingga ke titik nadir. Kita tidak pernah beranjak besar meski sumberdaya alam kita melimpah ruah. Itulah faktanya, brother. Para koruptor itu, merekalah yang sepatutnya kita takuti dan menjadi musuh kita bersama. Merekalah hantu yang sebenarnya yang kebetulan memakai topeng yang bagus-bagus dan selalu tampil kinclong loh…

Salam manis...