Rabu, 07 November 2007

Mukesh Ambani, Orang Terkaya di Dunia


Kekayaan mereka bisa melunasi hutang Indonesia
yang katanya sampai 7 turunan pun belum tentu bisa dilunasi bow….


Blogger, di sebuah koran nasional ditulis tentang orang terkaya baru sedunia saat ini dipegang oleh putra India bernama Mukesh Ambani.

Tertulis kekayaan Mukesh, seperti dilansir surat kabar berbahasa Inggris terbitan India The Times of India, Selasa 30 Oktober 2007 mencapai US$ 63,2 miliar (Rp 568 triliun).

Kekayaan pria kelahiran Aden, Yaman, itu melampaui Bill Gates dan taifun Meksiko Carlos Slim yang kekayaannya sekitar US$ 62,29 miliar, pakar investasi Warren Buffet dengan kekayaan US$ 56 miliar, atau saudagar baja India Laksmi Mital dengan pundi-pundi sekitar US$ 50,9 miliar.

Kekayaan Mukesh Ambani, pemilik Reliance Industries Limited (RIL), raksasa petrokimia India itu meroket sangat menakjubkan dan terjadi dalam beberapa bulan terakhir saja. Sebab, akhir Agustus 2007 lalu, dalam daftar orang terkaya di dunia versi majalah Forbes, ia masih diurutan ke-14 orang terkaya dunia, dengan kekayaan US$ 20 miliar.

Uniknya adik kandung Mukesh, Anil, yang sama-sama mewarisi bisnis peninggalan orangtua mereka, Dhirubhai Ambani, juga tercatat sebagai orang terkaya nomor enam dengan kekayaan mencapai US$ 32,4 miliar.

Jika kekayaan mereka digabung, keduanya layak dinobatkan sebagai keluarga paling kaya di seluruh dunia dengan total kekayaan melebihi US$ 100 miliar atau senilai dengan hutang negara kita.

Blogger, luar biasa sekali yah kekayaan mereka. Hanya dengan kekayaan dua orang saja bisa melunasi hutang Negara Indonesia yang katanya sampai 7 turunan pun belum tentu bisa dilunasi!

Tirta Dharma


Mereka yang Mengibarkan Panji-panji Tirta Dharma

Blogger, dari sekian banyak kebutuhan hidup manusia, yang paling tidak bisa ditunda adalah kebutuhan akan air. Air adalah sumber kehidupan di muka bumi ini. Menurut penelitian, susunan tubuh manusia sendiri mengandung air sekitar 70-80 persen dari berat tubuhnya. So, bekerja melayani masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, menurutku adalah tugas mulia seperti halnya pekerjaan seorang guru, penyapu jalan, penjaga lintasan rel kereta api atau para petani yang menghasilkan makanan yang kita makan.

Untuk persoalan air, rasanya kita patut berterima kasih pada para tukang ledeng yang bekerja mengibarkan panji-panji Tirta Dharma demi melayani masyarakat yang kekurangan akses terhadap air bersih. Seribu kata sanjungan dan terima kasih, tak salah bila kita haturkan untuk para tukang ledeng yang bekerja di PDAM-PDAM di seluruh Indonesia. Mereka adalah para pejuang di bidang perairminuman yang patut diperhatikan.

Oya, seperti juga isu-isu yang gencar disuarakan di dunia semisal pemanasan global (global warning), perubahan cuaca (climate change) dan juga penebangan liar (illegal logging), isu kelangkaan air bersih juga menjadi isu krusial. Bayangkan, menurut catatan WHO, di seluruh dunia lebih dari 1,1 miliar orang kurang memiliki akses terhadap air bersih. Sementara di Indonesia, diperkirakan lebih dari 100 juta penduduk (46 %) baik yang ada di perkotaan maupun yang ada di perdesaan masih kesulitan mengakses air bersih.

Kesempatan untuk bekerja menyuarakan panji-panji Tirta Dharma, tak pernah terpikirkan olehku sebelumnya. Per 1 Agustus 2007, aku mulai mengenal dunia perairminuman bergabung dengan Majalah Air Minum yang diterbitkan Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi). Sebuah pengalaman yang memperkaya ruang pemahaman mengenai satu persoalan lagi.