Selasa, 10 Maret 2009

Pemilu 2009 Sudah di Ambang Pintu


Pemilih jangan Asal Pilih

Sebulan lagi, tepatnya tanggal 9 April 2009, bangsa Indonesia akan menggelar pesta akbar perhelatan demokrasi yang disebut Pemilihan Umum (Pemilu). Bagi yang tercatat sebagai pemilih, dianjurkan untuk menggunakan hak yang dimiliki dengan sebaik-baiknya.


Belakangan ini, tiap kali saya bepergian ke beberapa daerah, bahkan hingga ke pelosok-pelosok desa, saya melihat betapa semaraknya daerah-daerah tersebut oleh iklan warna-warni berisi sosialisasi para calon wakil rakyat (maklum, Pemilu suu dekat). Berbagai macam bentuk dan ukuran media sosialisasi tersebut dipajang seenaknya di pinggir-pinggir jalan, di pasar, terminal, pertigaan jalan, di kaca-kaca belakang angkutan umum, di atas pertokoan atau bahkan di pepohonan.

Tentu saja hampir seluruh kandidat tersebut tidak saya kenal, kecuali hanya satu-dua tokoh nasional yang tampangnya sudah cukup familiar. Yang saya cukup takjub, bila saya perhatikan foto-foto mereka yang bak para artis dan foto model dadakan itu, tak sedikit dari mereka berusia relatif cukup muda. Amboi, mudah-mudahan niat mereka menjadi wakil rakyat sungguh-sungguh untuk maksud yang baik, tidak semata-mata karena kalah dalam berkompetisi di tengah sulitnya mencari pekerjaan di republik ini.

Semboyan yang diusung para caleg pun beragam, benar-benar membuai orang-orang yang membacanya. Selain retorika kata-kata alias jargon politik yang disesaki janji-janji surga, cara mereka menarik perhatian pemilih dilakukan dengan berbagai rupa; melalui dunia maya ber-facebook atau ber-friendster ria, atau melalui media ruang terbuka. Yang seru ada caleg yang cukup kreatif memakai kostum superhero-heroan ketika memasarkan dirinya (wahai, betulkah lembaga wakil rakyat sekarang membutuhkan sosok superhero beneran?).

Melihat betapa kreatifnya para caleg memasarkan diri dan berlomba-lomba membentuk image positif bagi dirinya sendiri itu, saya pun terpikir alangkah serunya bila ada yang mau membuat semacam lomba, seperti halnya Djarum Black mengadakan kompetisi bagi para black community semisal Djarum Black Blog Competition , Djarum Black Innovation Award atau Autoblacktrough . Nah, untuk lomba Caleg Award alias kompetisi memasarkan diri ini, mungkin bisa memasukkan kategori seperti terkreatif, ternarsis, termehek-mehek atau teerrrlaalluuu... Kan lumayan, kalaupun tidak “jadi” bisa dapat hadiah hiburan hehe...

Pesan saya, ini serius yah, mari kita gunakan hak pilih kita dengan sebaik-baiknya. Jangan karena takut fatwa MUI kita pun seperti terpaksa menggunakan hak pilih. Memilih dengan hati dan pengetahuan jejak rekam (track record) caleg penting karena nasib bangsa ini sangat tergantung pada keputusan kita di bilik suara nanti. Sudah banyak kasus-kasus tidak terpuji para wakil rakyat seperti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), hingga kasus asusila yang mencoreng citra lembaga wakil rakyat “Djang Terhormat”. Jangan lagi orang-orang seperti ini menjadi wakil kita, setuju?