Jumat, 20 Maret 2009

Pemilu 2009


Belajar Menerima Kekalahan

Dalam berkompetisi, rasanya sulit mencari orang yang tidak siap menang. Kebanyakan orang justru tidak siap kalah. Padahal, tidak siap kalah sungguh sangat dekat-dekat dengan penyakit gila nomor empat belas (?).


Beberapa bulan lalu, saya ingat pernah menonton berita di televisi yang menayangkan nasib tragis seseorang, sebut saja si Pulan, yang menderita sakit gila karena kalah dalam pemilihan bupati di Pulau Jawa. Besar dugaan Pulan stres lantaran tidak siap kalah. Harta-bendanya ludes untuk biaya pencalonan, utangnya menumpuk di mana-mana, dan satu lagi (sungguh ini bukan contoh yang patut ditiru), isteri tercintanya malah pergi meninggalkannya di saat-saat Pulan sedang terpuruk begitu rupa.

Kasus si Pulan cuma salah satu contoh mereka yang tidak siap kalah dalam berkompetisi. Jadi, hati-hati saja buat para Caleg yang akan bertarung pada Pemilu 9 April nanti. Salah-salah, kalau tidak siap mental malah akan mengalami nasib tragis seperti si Pulan. Kan kasihan pemerintah baru nantinya, akan tambah bebannya, misal sepersekian persen saja dari puluhan ribu Caleg tersebut tidak siap kalah (saya tidak bisa bayangkan panti-panti rehabilitasi dan rumah-rumah sakit jiwa bakal kebanjiran pasien baru).:-P

Maka, agar tidak mengalami nasib seperti si Pulan, tentunya kita--maksud saya lebih kepada para Caleg--harus memiliki mental siap kalah. Dalam arti niat harus kembali diluruskan, bahwa pencalonan ini tidak semata-mata hanya mengejar jabatan yang pada akhirnya berimplikasi pada rusaknya tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara akibat sikap culas, arogan, serakah, sombong dan tidak peka kepada kepentingan masyarakat luas. Segala hal harus diperhitungkan secara matang dan rasional, termasuk perhitungan keuangan agar ketika kalah tidak terlalu terpuruk dan tidak sampai gila seperti Pulan.

Saya sendiri, saat memutuskan mengikuti Djarum Black Blog Competition per 9 Februari lalu, sudah siap kalah dan siap menang (kalau menang seh sudah sesiap-siapnya, boi). Yups, meskipun setiap peserta yang mengikuti kompetisi yang diselenggarakan Djarum Black ini tidak berkorban sedemikian besar layaknya menjadi Caleg, toh sikap siap kalah juga harus dipupuk dari hal yang kecil supaya kita lebih siap di kala menghadapi kompetisi yang lebih besar. Selamat berkompetisi!

Tidak ada komentar: