Rabu, 07 November 2007

Tirta Dharma


Mereka yang Mengibarkan Panji-panji Tirta Dharma

Blogger, dari sekian banyak kebutuhan hidup manusia, yang paling tidak bisa ditunda adalah kebutuhan akan air. Air adalah sumber kehidupan di muka bumi ini. Menurut penelitian, susunan tubuh manusia sendiri mengandung air sekitar 70-80 persen dari berat tubuhnya. So, bekerja melayani masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, menurutku adalah tugas mulia seperti halnya pekerjaan seorang guru, penyapu jalan, penjaga lintasan rel kereta api atau para petani yang menghasilkan makanan yang kita makan.

Untuk persoalan air, rasanya kita patut berterima kasih pada para tukang ledeng yang bekerja mengibarkan panji-panji Tirta Dharma demi melayani masyarakat yang kekurangan akses terhadap air bersih. Seribu kata sanjungan dan terima kasih, tak salah bila kita haturkan untuk para tukang ledeng yang bekerja di PDAM-PDAM di seluruh Indonesia. Mereka adalah para pejuang di bidang perairminuman yang patut diperhatikan.

Oya, seperti juga isu-isu yang gencar disuarakan di dunia semisal pemanasan global (global warning), perubahan cuaca (climate change) dan juga penebangan liar (illegal logging), isu kelangkaan air bersih juga menjadi isu krusial. Bayangkan, menurut catatan WHO, di seluruh dunia lebih dari 1,1 miliar orang kurang memiliki akses terhadap air bersih. Sementara di Indonesia, diperkirakan lebih dari 100 juta penduduk (46 %) baik yang ada di perkotaan maupun yang ada di perdesaan masih kesulitan mengakses air bersih.

Kesempatan untuk bekerja menyuarakan panji-panji Tirta Dharma, tak pernah terpikirkan olehku sebelumnya. Per 1 Agustus 2007, aku mulai mengenal dunia perairminuman bergabung dengan Majalah Air Minum yang diterbitkan Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi). Sebuah pengalaman yang memperkaya ruang pemahaman mengenai satu persoalan lagi.

Tidak ada komentar: